Kronologi Kemerdekaan Malaysia dari Inggris

Senin, 09 September 2024 - 20:40 WIB
Melansir situs resmi Pemerintah Malaysia, pada tahun 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis dan menjadi awal mula era kolonialisme di Malaya. Setelah itu, Malaya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1641 dan Inggris pada tahun 1824 melalui Perjanjian Inggris-Belanda.

Penjajahan Inggris merupakan yang terlama dibandingkan dengan yang lainnya. Inggris telah mengintegrasikan seluruh pemerintahan Malaya yang sebelumnya dikelola oleh para Penguasa Melayu dengan bantuan para pembesar negara. Intervensi Inggris telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan penduduk setempat.

Beberapa orang bangkit melawan penjajah, tetapi dengan mudah dikalahkan oleh Inggris karena upaya mereka lebih ke arah individualisme. Di antara para pahlawan yang melawan penjajah adalah Dol Said, Tok Janggut, Datuk Bahaman, Rentap, Dato Maharajalela, Rosli Dobi, dan beberapa lainnya.

3. Muncul Gerakan Perlawanan



Foto/AP

Selama tahun 1920-an dan 1930-an, banyak penduduk Malaya mulai menerima pendidikan, baik dari Timur Tengah maupun pendidikan lokal. Akibatnya, kelompok terpelajar ini muncul untuk berjuang atas nama nasionalisme. Mereka menggunakan media seperti surat kabar dan majalah untuk menyebarkan ideologi mereka.

Ada juga di antara mereka yang telah membentuk Perkumpulan seperti Kesatuan Melayu Muda (KMM) dan Kesatuan Melayu Singapura (KMS) yang bertujuan untuk mengusir penjajah dan membentuk Pemerintah mereka sendiri.

4. Gerakan Perlawanan Makin Solid



Foto/AP

Ketika orang-orang negeri ini begitu bersemangat untuk mengakhiri penjajahan, mereka tersentak oleh pendaratan Jepang pada akhir tahun 1941 yang membawa Malaya ke era kolonial lainnya. Jepang menduduki Malaya hingga tahun 1945 sebelum menyerah akibat pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.

Pengunduran diri Jepang memberi ruang bagi Partai Komunis Malaya (PKM) untuk menguasai Malaya. PKM melancarkan serangan ke Malaya melalui kekerasan, mereka membunuh tiga manajer perkebunan karet Eropa di Sungai Siput, Perak.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More