Israel Dituding Beli Iklan Google untuk Blokir Donasi UNRWA

Senin, 02 September 2024 - 20:01 WIB
Warga Palestina melihat sekolah yang dikelola UNRWA diserang Israel di Jalur Gaza. Foto/AP
JALUR GAZA - Pemerintah Israel membeli iklan palsu pada hasil pencarian Google untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dalam upaya mendiskreditkan lembaga tersebut, menurut laporan Wired pada Senin (2/9/2024).

Laporan tersebut mengatakan pemerintah Israel mengarahkan pengguna pencarian ke situs web yang menuduh badan PBB tersebut belum menyatakan apakah mempekerjakan anggota Hamas melanggar kenetralannya atau tidak dan UNRWA tidak menyelidiki fasilitasnya untuk penyalahgunaan oleh para pejuang, yang telah dibantah keras oleh badan tersebut.

Pada waktu yang hampir bersamaan ketika Mara Kronenfeld, direktur eksekutif UNRWA, menemukan iklan tersebut, Israel telah menuduh 12 staf badan tersebut telah berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas tahun lalu.

UNRWA mempekerjakan total 30.000 orang, menjadikannya pemberi kerja terbesar kedua di Gaza setelah Hamas.



Akibatnya, beberapa negara Barat menangguhkan pendanaan untuk UNRWA setelah tuduhan tersebut mencuat.

PBB mengatakan pada awal Agustus bahwa mereka telah memecat staf dari badan tersebut setelah penyelidikan internal menemukan mereka mungkin terlibat dalam serangan tersebut.

Secara keseluruhan, badan tersebut memecat 13 karyawan tahun ini termasuk sembilan orang yang oleh badan pengawas ditetapkan mungkin terlibat dalam serangan tahun lalu.

Semua negara donor kecuali Amerika Serikat (AS) melanjutkan pendanaan mereka untuk badan tersebut.

Namun, laporan tersebut menulis UNRWA “memang membutuhkan independensi dari kepentingan militer” dan menambahkan tinjauan eksternal menemukan “bukti inspeksi fasilitas” dan menambahkan pemeriksaan sering dilakukan.

“Ada kampanye yang sangat kuat untuk membubarkan UNRWA,” ungkap Kronenfeld. “Saya ingin masyarakat tahu apa yang terjadi dan sifatnya yang berbahaya, terutama pada saat kehidupan warga sipil diserang di Gaza.”

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan dalam posting di X bahwa iklan-iklan Israel yang memfitnah terus digunakan sebagai “senjata dalam perang di Gaza”.

Menurut laporan tersebut, beberapa karyawan Google saat ini dan sebelumnya berbicara kepada WIRED dan mengatakan kampanye anti-UNRWA ini hanyalah salah satu dari beberapa kampanye iklan yang dibuat Israel dalam beberapa bulan terakhir yang menuai kritik dari dalam dan luar perusahaan.

Hingga akhir Agustus, iklan yang memfitnah tersebut masih ada di Google, ungkap laporan terpisah.

Dan menurut laporan tersebut, antara bulan Mei dan Juli ketika pengguna mencari 300 istilah yang terkait dengan badan tersebut, iklan Israel akan muncul 44% dari waktu itu, berbeda dengan iklan UNRWA USA sendiri yang hanya muncul 34% dari periode tersebut.

UNRWA pertama kali didirikan pada tahun 1949, hanya setahun setelah Nakba (bencana) terjadi di mana 750.000 warga Palestina dipaksa keluar dari rumah mereka yang menciptakan krisis pengungsi yang belum terselesaikan.

Para pendukung UNRWA mengklaim Israel tidak ingin badan tersebut mempertahankan status pengungsi warga Palestina karena hal itu akan memberi mereka peluang yang lebih baik untuk merebut kembali tanah yang diduduki suatu hari nanti.

Badan tersebut menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Sejauh ini, rezim kolonial rasis Israel telah membunuh hampir 41.000 orang Palestina di Jalur Gaza.

Lebih dari 94.000 orang lainnya terluka dalam genosida oleh Israel tersebut, menurut laporan Al Jazeera.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More