Tentara Ukraina Bakar Rumah-rumah Kosong di Wilayah Kursk Rusia

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 09:15 WIB
Bangunan dan mobil rusak akibat rudal Ukraina di Kursk, Rusia. Foto/Sputnik/Ilya Pitalev
MOSKOW - Pasukan Ukraina tampaknya berusaha menimbulkan kerusakan maksimum pada properti warga sipil di wilayah Rusia yang berada di bawah kendali mereka, menurut pejabat senior Kementerian Luar Negeri Rusia.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia telah menugaskan Rodion Miroshnik mengumpulkan bukti kejahatan perang Ukraina dalam konflik tersebut.

Pekan lalu, dia mengunjungi Wilayah Kursk, yang menjadi sasaran serangan lintas batas besar-besaran Kiev awal bulan ini.



Bukti di lapangan dan wawancara dengan puluhan saksi mata menunjukkan pasukan Ukraina sengaja mencoba menghancurkan permukiman yang berada dalam jangkauan mereka, menurut pejabat itu kepada RIA Novosti pada Jumat.

"Ada banyak sekali laporan tentang properti pribadi yang dibakar dan dijarah, tentang bangunan tambahan yang dihancurkan dengan sengaja. Saya mengunjungi beberapa rumah seperti itu beberapa jam setelah diserang. Orang-orang dievakuasi, tetapi rumah mereka ditembaki dan dibakar dengan niat jahat," ujar dia.

“Dalam beberapa kasus, pasukan Ukraina menggunakan amunisi pembakar,” ungkap Miroshnik.

Penduduk setempat mengatakan kepadanya bahwa mereka melihat tentara menembaki rumah-rumah dari jarak dekat dari pengangkut personel lapis baja dan bersorak ketika rumah-rumah itu terbakar.

“Beberapa properti tampaknya terkena pecahan roket,” papar diplomat itu.

Beberapa amunisi dipersenjatai dengan ribuan bola logam seukuran peluru BB yang dirancang untuk mengenai tubuh musuh di lapangan dengan ledakan udara.

"Saya mengunjungi tempat seseorang, yang terkena roket semacam itu. Sepertinya tidak ada yang tidak tertembus oleh bola-bola itu," ujar diplomat itu.

“Serangan semacam itu tidak meninggalkan satu pun kaca jendela. Satu mobil berubah menjadi saringan. Dinding di sekitarnya berlubang, dan bahkan pipa gas yang berjarak empat puluh meter memiliki 40 lubang di dalamnya," papar dia.

Kiev telah mengerahkan ribuan pasukan ke Wilayah Kursk, merebut beberapa wilayah perbatasan tetapi gagal maju lebih jauh ke wilayah Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim operasi itu sangat berhasil, dengan mengutip penangkapan penjaga perbatasan Rusia yang dapat ditukar dengan pasukan Ukraina yang berada dalam tahanan Rusia.

Ajudannya, Mikhail Podoliak, mengklaim serangan itu menguntungkan Kiev dengan menimbulkan ketakutan di kalangan penduduk Rusia dan menekan Moskow.

Hingga Jumat, Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan kerugian militer Ukraina dalam operasi Kursk mencapai 7.800 jiwa.

Moskow telah mengesampingkan perundingan damai dengan Kiev setelah serangan itu, dengan alasan serangan itu menargetkan warga sipil Rusia.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More