Israel Sudah Kalah Perang Melawan Hizbullah, Berikut 4 Alasan Versi Analisis Mantan Menteri Zionis
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 20:45 WIB
GAZA - Mantan menteri urusan militer Avigdor Lieberman mengatakan Israel telah kalah perang di utara melawan pasukan Hizbullah Lebanon.
Hizbullah dan Israel telah saling tembak sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan perang ganas di Jalur Gaza setelah operasi mendadak oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Dua perang Israel yang dilancarkan terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006 menghadapi perlawanan keras dari Hizbullah, yang mengakibatkan mundurnya rezim dalam kedua konflik tersebut.
“Aktivitas militer Israel, terutama melalui angkatan udara, tidak menghentikan situasi di mana penduduk di utara menerima instruksi harian untuk tetap dekat dengan tempat perlindungan bom,” tambahnya.
“Tantangan di utara sangat besar bagi pemerintahan Israel saat ini. Karena itu, mereka tidak berhak untuk tetap berkuasa,” kata Lieberman.
Baca Juga:Rusia Selalu Jadi Target Serangan Teroris, Terbaru Penyerbuan Penjara di Volgorad
Jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa 55% pemukim mendukung pemilihan umum lebih awal, menyatakan keinginan untuk kepemimpinan baru, sementara 36% lebih memilih pemerintahan saat ini untuk menyelesaikan masa jabatannya.
Bulan lalu, sebuah survei yang dilakukan oleh Institut Kebijakan Rakyat Yahudi (JPPI) mengungkapkan bahwa mayoritas pemukim Israel kurang percaya pada perdana menteri Benjamin Netanyahu, kabinetnya, dan kepemimpinan militer Israel.
Menurut laporan tersebut, kepercayaan pada militer Israel telah menurun drastis, dengan 55% responden menyatakan kepercayaan rendah pada kepemimpinannya.
Gerakan perlawanan Lebanon telah bersumpah untuk terus melancarkan serangan balasan selama rezim Israel terus melancarkan perang di Gaza.
Pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang dengan Israel sambil menekankan bahwa mereka siap jika hal itu terjadi.
Hizbullah dan Israel telah saling tembak sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan perang ganas di Jalur Gaza setelah operasi mendadak oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Dua perang Israel yang dilancarkan terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006 menghadapi perlawanan keras dari Hizbullah, yang mengakibatkan mundurnya rezim dalam kedua konflik tersebut.
Israel Sudah Kalah Perang Melawan Hizbullah, Berikut 4 Alasan Versi Analisis Mantan Menteri Zionis
1. Israel Tak Mampu Menghentikan Serangan Roket Hizbullah
“Peluncuran ratusan roket dan pesawat nirawak ke penduduk Israel utara selama seminggu terakhir adalah bukti ketidakmampuan kabinet yang berkuasa untuk menghadapi ancaman Hizbullah,” tulisnya di platform media sosial X pada hari Jumat.“Aktivitas militer Israel, terutama melalui angkatan udara, tidak menghentikan situasi di mana penduduk di utara menerima instruksi harian untuk tetap dekat dengan tempat perlindungan bom,” tambahnya.
2. Banyak Penduduk Israel Mengungsi
Lieberman mengatakan puluhan ribu pemukim Israel yang mengungsi dari utara akibat konflik yang sedang berlangsung tidak tahu apakah tahun ajaran akan dibuka, dan banyak pabrik dan bengkel telah dipindahkan ke daerah lain.“Tantangan di utara sangat besar bagi pemerintahan Israel saat ini. Karena itu, mereka tidak berhak untuk tetap berkuasa,” kata Lieberman.
Baca Juga:Rusia Selalu Jadi Target Serangan Teroris, Terbaru Penyerbuan Penjara di Volgorad
3. Hizbullah Mampu Menarget Fasilitas Strategis Israel
Hizbullah Lebanon telah melakukan serangan balasan baru terhadap sejumlah posisi militer strategis Israel di bagian utara wilayah pendudukan. Jajak pendapat: 75% pemukim mengatakan penanganan Israel terhadap perang di utara 'buruk'4. Publik Israel Sudah Tak Percaya dengan Netanyahu
Sementara itu, jajak pendapat terkini yang dilakukan oleh Saluran 12 Israel menunjukkan 75% pemukim percaya penanganan Israel terhadap perang di utara "buruk".Jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa 55% pemukim mendukung pemilihan umum lebih awal, menyatakan keinginan untuk kepemimpinan baru, sementara 36% lebih memilih pemerintahan saat ini untuk menyelesaikan masa jabatannya.
Bulan lalu, sebuah survei yang dilakukan oleh Institut Kebijakan Rakyat Yahudi (JPPI) mengungkapkan bahwa mayoritas pemukim Israel kurang percaya pada perdana menteri Benjamin Netanyahu, kabinetnya, dan kepemimpinan militer Israel.
Menurut laporan tersebut, kepercayaan pada militer Israel telah menurun drastis, dengan 55% responden menyatakan kepercayaan rendah pada kepemimpinannya.
Gerakan perlawanan Lebanon telah bersumpah untuk terus melancarkan serangan balasan selama rezim Israel terus melancarkan perang di Gaza.
Pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang dengan Israel sambil menekankan bahwa mereka siap jika hal itu terjadi.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda