Drone Ukraina Serang PLTN Kursk Rusia, Bawa Granat Antitank
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 08:30 WIB
KURSK - Satu pesawat nirawak Ukraina yang membawa granat antitank berupaya mencapai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Kursk pada malam hari. Kantor berita TASS melaporkan hal itu pada Jumat (23/8/2024), mengutip sumber kepolisian setempat.
“Kendaraan udara nirawak itu dicegat oleh tindakan pencegahan perang elektronik dan jatuh di dekat fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas,” papar laporan tersebut.
TASS merilis foto pesawat dan muatannya. Foto itu menampilkan logo Army of Drones, proyek pemerintah Ukraina yang bertujuan meningkatkan ketersediaan pesawat semacam itu bagi pasukannya, menurut kantor berita itu.
Awal bulan ini, Kiev mengirim ribuan pasukan ke Wilayah Kursk dalam upaya merebut wilayah Rusia.
Pembangkit listrik tenaga nuklir itu terletak di dekat kota Kurchatov, sekitar 60 km dari perbatasan. Pejabat Rusia menuduh Kiev melancarkan serangan terhadap fasilitas itu di tengah penyerbuan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menggambarkan insiden terbaru itu sebagai tindakan "terorisme nuklir." Dia meminta tanggapan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB.
Direktur IAEA Rafael Grossi dijadwalkan mengunjungi pembangkit listrik Kursk pekan depan atas undangan pemerintah Rusia. Dia diperkirakan akan mengunjungi Kiev setelahnya.
"Aktivitas militer di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan risiko serius bagi keselamatan dan keamanan nuklir," ungkap pejabat PBB pada Kamis.
Dia menjelaskan, "Kunjungan saya ke KNPP pekan depan akan memberi kami akses tepat waktu untuk menilai situasi secara independen."
“Kendaraan udara nirawak itu dicegat oleh tindakan pencegahan perang elektronik dan jatuh di dekat fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas,” papar laporan tersebut.
TASS merilis foto pesawat dan muatannya. Foto itu menampilkan logo Army of Drones, proyek pemerintah Ukraina yang bertujuan meningkatkan ketersediaan pesawat semacam itu bagi pasukannya, menurut kantor berita itu.
Awal bulan ini, Kiev mengirim ribuan pasukan ke Wilayah Kursk dalam upaya merebut wilayah Rusia.
Pembangkit listrik tenaga nuklir itu terletak di dekat kota Kurchatov, sekitar 60 km dari perbatasan. Pejabat Rusia menuduh Kiev melancarkan serangan terhadap fasilitas itu di tengah penyerbuan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menggambarkan insiden terbaru itu sebagai tindakan "terorisme nuklir." Dia meminta tanggapan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB.
Direktur IAEA Rafael Grossi dijadwalkan mengunjungi pembangkit listrik Kursk pekan depan atas undangan pemerintah Rusia. Dia diperkirakan akan mengunjungi Kiev setelahnya.
"Aktivitas militer di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan risiko serius bagi keselamatan dan keamanan nuklir," ungkap pejabat PBB pada Kamis.
Dia menjelaskan, "Kunjungan saya ke KNPP pekan depan akan memberi kami akses tepat waktu untuk menilai situasi secara independen."
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda