Polisi Israel Gunakan Kekerasan saat Kaum Yahudi Ortodoks Protes Wajib Militer

Kamis, 22 Agustus 2024 - 18:01 WIB
"Kami akan mati dan tidak akan mendaftar, Nazi," dan "Masuk penjara dan bukan tentara" termasuk di antara pesan-pesan tersebut, sebagaimana dilaporkan Times of Israel.

Ada banyak polisi yang berjaga di lokasi tersebut, termasuk petugas berkuda dengan perlengkapan anti huru hara.

Karena para demonstran menolak meninggalkan area tersebut, personel penegak hukum mulai menjepit para pengunjuk rasa ke tanah dan menyeret mereka pergi.

Pada satu titik, para pria Yahudi ultra-Ortodoks menerobos barikade polisi, dengan lebih banyak perkelahian terjadi.

Video dari lokasi tersebut menunjukkan bahwa setidaknya satu pengunjuk rasa mengalami luka-luka.

Jumlah orang Yahudi Haredim di Israel diperkirakan melebihi satu juta. Mereka secara tradisional telah mencoba membatasi kontak mereka dengan mayoritas Yahudi yang lebih sekuler.

Komunitas ultra-Ortodoks berpendapat dinas militer akan mengganggu studi mereka tentang Taurat, mengganggu waktu doa mereka yang panjang, dan membuat kontak dengan lawan jenis menjadi tidak dapat dihindari.

(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More