5 Negara Arab Mengutuk Invasi Orang Yahudi ke Masjid Al Aqsa

Rabu, 14 Agustus 2024 - 19:10 WIB


3. Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Saudi mengecam serangan pemukim sebagai "pelanggaran terang-terangan" dan menekankan pentingnya menghormati kesucian agama.

Kementerian tersebut meminta dunia untuk bertanggung jawab atas penghentian "pelanggaran berkelanjutan Israel terhadap hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan," dengan menekankan bahwa provokasi ini "mengancam akan memperburuk ketegangan dan menyinggung jutaan Muslim di seluruh dunia."

4. Qatar

Serupa dengan itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk keras serangan oleh menteri Israel dan pemukim ilegal sebagai "tindakan provokatif dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."

"Upaya berulang kali untuk merusak status keagamaan dan sejarah Masjid Al Aqsa tidak hanya merupakan serangan terhadap warga Palestina tetapi juga terhadap jutaan Muslim di seluruh dunia," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

5. Palestina

Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut serangan pemukim itu sebagai contoh terbaru dari penargetan Israel terhadap Yerusalem dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di sana.

Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyebut serangan pemukim ke Masjid Al Aqsa sebagai "provokasi sentimen Muslim."

“Pembantaian Israel di Gaza, pembunuhan di Tepi Barat, pelanggaran sistematis di Yerusalem dan Al-Aqsa, dan upaya untuk meyahudikannya telah menambah masalah di wilayah tersebut dan menimbulkan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Masjid Al Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Pada 1980, Israel mencaplok seluruh kota, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More