2 Wapres Iran dengan Jabatan Tersingkat, Salah Satunya Tangan Kanan Ahmadinejad

Rabu, 14 Agustus 2024 - 23:55 WIB
Melansir PBS, Esfandiar Rahim Mashaei adalah tokoh politik besar, dengan spekulasi yang berkembang bahwa ia mungkin akan menjadi kandidat presiden pada tahun 2013. Siapakah Mashaei, selain kepala staf Presiden Mahmoud Ahmadinejad? Mashaei diberi visa untuk berpartisipasi dalam perayaan Tahun Baru Persia (Nowruz) oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 21 Maret, tetapi kunjungan tersebut dibatalkan setelah menimbulkan kontroversi di antara para penentang Mashaei.

Esfandiar Rahim Mashaei lahir pada tahun 1960 di sebuah desa di Iran utara. Ia berpartisipasi dalam demonstrasi revolusioner di kotanya saat berusia 18 tahun dan belajar teknik elektro di Universitas Isfahan setelah Revolusi. Pada tahun 1981, Mashaei bergabung dengan unit intelijen Garda Revolusi setelah Mojahedin-e Khalgh menghasut kampanye bersenjata melawan pemerintah Iran selama Perang Iran-Irak.

Ia kemudian dikirim ke Kurdistan, tempat militan Kurdi memerangi pasukan yang setia kepada Republik Islam yang baru dibentuk. Mashaei memperjuangkan kampanye propaganda budaya, bukan pemberontakan yang murni bersifat koersif, untuk menghadapi suku Kurdi.

Pada tahun 1984, Mashaei bergabung dengan Kementerian Intelijen di Kurdistan, tempat ia bertemu dengan Mahmoud Ahmadinejad, yang saat itu menjabat sebagai gubernur kota Khoy di wilayah barat laut. Kedua pria itu menjalin persahabatan dekat yang telah berlangsung selama hampir tiga dekade.

Pada tahun 1986, Mashaei diangkat menjadi direktur departemen Kementerian Intelijen yang menangani masalah etnis di wilayah-wilayah sensitif. Ia meninggalkan Kurdistan untuk membantu merumuskan strategi nasional.

Pada tahun 1993, ia menjadi kepala Departemen Sosial Kementerian Dalam Negeri di bawah Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani. Setelah kemenangan Presiden reformis Mohammad Khatami pada tahun 1997, Mashaei meninggalkan Kementerian Dalam Negeri dan bekerja untuk radio negara, yang berada di bawah kendali langsung Pemimpin Tertinggi.

Pada tahun 2003, Mashaei bergabung dengan staf walikota baru Teheran, Ahmadinejad, setelah ia dipilih oleh dewan kota konservatif. Ia mengepalai organisasi urusan budaya-seni kota. Di antara inisiatifnya yang kontroversial, Mashaei mengusulkan pembangunan jalan raya utama untuk mempersiapkan kedatangan Imam Syiah ke-12 -- Sang Mahdi atau "Imam Tersembunyi" -- yang menghilang pada abad kesembilan. Sang Mahdi akan kembali sebagai seorang mesias saat dunia berakhir, menurut eskatologi Syiah.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More