Giliran AS Khawatir Iran Serang Israel Paling Cepat Minggu Ini

Selasa, 13 Agustus 2024 - 07:25 WIB
Kapal induk USS Abraham Lincoln sedang dikerahkan ke Timur Tengah. AS khawatir serangan Iran terhadap Israel terjadi paling cepat minggu ini. Foto/US Navy
WASHINGTON - Setelah Zionis, kini giliran Amerika Serikat (AS) khawatir serangan Iran terhadap Israel bisa terjadi paling cepat minggu ini.

Kekhawatiran itu disampaikan Gedung Putih pada hari Senin mengutip penilaian intelijen terbaru Amerika.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan AS memiliki penilaiannya sendiri, yang sejalan dengan kekhawatiran Israel tentang waktu pembalasan yang dijanjikan Iran atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu.



Secara terpisah, Israel kesulitan memprediksi apa yang akan dilakukan Hizbullah Lebanon sebagai respons terkait klaim publik Israel atas pembunuhan komandan militer tertinggi kelompok tersebut, Fuad Shukr, di Beirut pada 30 Juli lalu.



Israel tetap bungkam tentang pembunuhan Ismail Haniyeh di Iran, tetapi pejabat AS mengatakan Washington tidak terlibat dan mengatakan mereka yakin Israel berada di balik operasi tersebut.

“Kami memiliki kekhawatiran dan harapan yang sama dengan rekan-rekan Israel kami sehubungan dengan kemungkinan waktu di sini. Bisa jadi minggu ini,” kata Kirby dalam panggilan telepon dengan wartawan.

“Kami harus siap menghadapi apa yang bisa menjadi serangkaian serangan yang signifikan," papar Kirby, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (13/8/2024).

Sementara Kirby mengakui bahwa sulit bagi Washington untuk menentukan serangan apa tepatnya yang dilakukan Iran atau proksinya, termasuk Hizbullah dan kelompok lain di Irak, Yaman, dan Suriah, dia mengatakan AS yakin dengan aset militer yang telah dikirimnya ke wilayah tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More