Jet Tempur Siluman F-22 AS Tiba saat Iran Bersiap Serang Israel

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 07:22 WIB
Jet tempur siluman F-22 Raptor AS tiba di Timur Tengah saat Iran bersiap untuk menyerang Israel. Foto/US Air Force
TEL AVIV - Jet-jet tempur siluman F-22 Raptor Amerika Serikat (AS) yang canggih tiba di Timur Tengah pada hari Kamis, saat Washington meningkatkan pasukannya di wilayah tersebut menjelang serangan Iran terhadap Israel.

"Pengerahan tersebut merupakan bagian dari perubahan postur pasukan di wilayah tersebut untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau proksinya," kata Komando Pusat (CENTCOM) AS di X.

CENTCOMtidak mengungkap jumlah jet tempur siluman yang dikerahkan atau pun lokasi pasti penempatan mereka di Timur Tengah.





Pentagon mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memerintahkan pengiriman aset-aset tempur tembahan termasuk kapal perang dan satu skuadron tempur ke Timur Tengah.

Tujuh personel Amerika terluka dalam serangan roket di Irak awal minggu ini yang menurut Washington dilakukan oleh kelompok milisi yang didukung Iran.

“Amerika Serikat tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami di kawasan tersebut,” kata Austin dalam konferensi pers, yang dilansir Air and Space Fores, Jumat (9/8/2024).

“Kami telah menyesuaikan postur militer kami untuk memperkuat perlindungan pasukan kami dan untuk memperkuat komitmen kuat kami terhadap pertahanan Israel dan untuk tetap siap menanggapi segala kemungkinan," lanjut Austin.

"Skuadron tempur tambahan ke Timur Tengah akan memperkuat kemampuan dukungan udara defensif kami di sana.”

F-22 merupakan jet tempur superioritas udara generasi kelima dan eklusif milik Angkatan Udara AS.

“Mereka dapat menjadi platform defensif yang sangat berharga,” kata Wakil Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh tentang pengerahan F-22 ke Timur Tengah.



“Mereka menambahkan kemampuan manuver [dan] sistem tambahan yang memungkinkan komandan memiliki opsi yang lebih fleksibel. Dan saya pikir itu mengirimkan sinyal yang sangat jelas ke kawasan tersebut bahwa kami ingin melihat ketegangan mereda. Dan itu mengirimkan pesan pencegahan yang sangat kuat," paparnya.

Teheran dan sekutunya diperkirakan akan melancarkan serangan terhadap Israel sebagai balasan atas terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu.

Pembunuhan tersebut termasuk yang paling serius dalam serangkaian serangan balasan yang telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik regional yang berasal dari perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More