5 Alasan Umat Muslim Jadi Target Kerusuhan di Inggris, dari Hoaks hingga Komentar Pedas Politikus Anti-Islam

Kamis, 08 Agustus 2024 - 16:16 WIB
Umat Islam menjadi target kerusuhan di Inggris. Foto/EPA
LONDON - Saat kerusuhan terus berkecamuk di Inggris , hotel-hotel yang menampung pencari suaka telah dibakar oleh agitator sayap kanan. Bukan hanya itu, masjid juga menjadi target serangan para perusuh.

Protes yang dipimpin oleh kelompok sayap kanan telah meningkat menjadi bentrokan dengan polisi di beberapa kota, karena gelombang kerusuhan, yang dipicu oleh xenofobia dan misinformasi seputar pembunuhan tragis tiga gadis muda dalam insiden penusukan, melanda seluruh negeri. Sekitar 400 orang telah ditangkap.

"Saya jamin Anda akan menyesal mengambil bagian dalam kekacauan ini, baik secara langsung maupun mereka yang mengobarkan kekacauan ini secara daring," kata Perdana Menteri Keir Starmer, dilansir Al Jazeera. Ia telah menggambarkan kerusuhan tersebut sebagai "premanisme ilegal yang terorganisasi" oleh sebagian kecil warga Inggris.

5 Alasan Umat Muslim Jadi Target Kerusuhan di Inggris, dari Hoaks hingga Komentar Pedas Politikus Anti-Islam

1. Dipicu Kasus Pembunuhan yang Dilakukan Orang Kulit Hitam





Foto/EPA

Minggu lalu, selama lokakarya tari dan yoga bertema Taylor Swift di sebuah pusat komunitas di Southport, Inggris, tiga gadis muda ditikam hingga tewas oleh tersangka berusia 17 tahun, Axel Rudakubana. Ia lahir di Cardiff, ibu kota Wales, dan kabarnya dari orangtua Kristen Rwanda.

Informasi palsu di media sosial mengklaim tersangka adalah imigran Muslim.

Para pelaku kerusuhan itu vokal menyuarakan kebencian mereka terhadap imigran. Namun, ada juga rasa xenofobia yang mendasari terhadap komunitas minoritas di Inggris, khususnya Muslim, kata para analis.

Rosa Freedman, seorang profesor di University of Reading, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kerusuhan itu merupakan hasil dari keterlibatan mantan pemerintah Konservatif dengan kelompok-kelompok sayap kanan "rasis" tersebut.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More