Siapa Nahid Islam? Pemimpin Mahasiswa Gen Z yang Berhasil Menggulingkan Sheikh Hasina
Rabu, 07 Agustus 2024 - 21:10 WIB
"Pemerintah mana pun selain yang kami rekomendasikan tidak akan diterima," katanya dalam posting Facebook pada Selasa pagi. Pada hari Senin, diapit oleh para pemimpin mahasiswa lainnya, Islam yang berjanggut dan bertubuh gempal itu mengatakan kepada wartawan: "Kami tidak akan mengkhianati darah yang ditumpahkan oleh para martir demi tujuan kami.
"Kami akan menciptakan Bangladesh yang demokratis baru melalui janji kami akan keamanan hidup, keadilan sosial, dan lanskap politik yang baru."
Foto/EPA
Ia berjanji untuk memastikan negara berpenduduk 170 juta itu tidak akan pernah kembali ke apa yang disebutnya "pemerintahan Fasis" dan meminta sesama mahasiswa untuk melindungi minoritas Hindu dan tempat ibadah mereka.
Foto/EPA
Melansir Reuters, Islam, yang lahir di Dhaka pada tahun 1998, telah menikah dan memiliki seorang adik laki-laki, Nakib. Ayahnya adalah seorang guru dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
"Ia memiliki stamina yang luar biasa dan selalu mengatakan bahwa negara itu perlu berubah," Nakib Islam, seorang mahasiswa geografi, mengatakan kepada Reuters. "Ia dijemput oleh polisi, disiksa hingga pingsan, dan kemudian dibuang di jalan. Meskipun demikian, ia terus berjuang. Kami yakin bahwa ia tidak akan menyerah. Bangga padanya."
"Kami akan menciptakan Bangladesh yang demokratis baru melalui janji kami akan keamanan hidup, keadilan sosial, dan lanskap politik yang baru."
3. Menolak Pemerintahan Fasis Kembali Berkuasa
Foto/EPA
Ia berjanji untuk memastikan negara berpenduduk 170 juta itu tidak akan pernah kembali ke apa yang disebutnya "pemerintahan Fasis" dan meminta sesama mahasiswa untuk melindungi minoritas Hindu dan tempat ibadah mereka.
4. Memiliki Stamina yang Luar Biasa
Foto/EPA
Melansir Reuters, Islam, yang lahir di Dhaka pada tahun 1998, telah menikah dan memiliki seorang adik laki-laki, Nakib. Ayahnya adalah seorang guru dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
"Ia memiliki stamina yang luar biasa dan selalu mengatakan bahwa negara itu perlu berubah," Nakib Islam, seorang mahasiswa geografi, mengatakan kepada Reuters. "Ia dijemput oleh polisi, disiksa hingga pingsan, dan kemudian dibuang di jalan. Meskipun demikian, ia terus berjuang. Kami yakin bahwa ia tidak akan menyerah. Bangga padanya."
tulis komentar anda