Khaled Mashal, Calon Pemimpin Hamas yang Pernah Selamat dari Misi Pembunuhan Mossad Israel
Senin, 05 Agustus 2024 - 17:15 WIB
JALUR GAZA - Khaled Mashal menjadi salah satu kandidat kuat kepala biro politik Hamas yang baru. Jika terpilih, dia akan menggantikan Ismail Haniyeh yang sebelumnya terbunuh di Teheran, Iran.
Bicara soal pengalaman, Mashal sendiri bukanlah orang baru di Hamas. Sebagaimana Haniyeh, dia menjadi satu dari sekian tokoh senior kenamaan di kelompok tersebut.
Melihat ke belakang, Mashal sebenarnya adalah pendahulu Haniyeh dalam jabatan kepala biro politik Hamas. Dia sempat aktif menjabat untuk periode 1996 hingga Mei 2017 lalu.
Pada sepak terjangnya, Mashal telah banyak berkontribusi untuk Hamas. Atas perannya ini, tak jarang dirinya menjadi incaran pembunuhan agen intelijen atau tentara Israel.
Sejak kecil, Mashal tumbuh di Tepi Barat, Palestina. Namun, dia terpaksa pindah setelah Israel mengambil alih wilayah itu pada 1967.
Setelahnya, Mashal sempat pindah ke Kuwait. Lalu, dia menuju Yordania pada 1991 sebelum akhirnya menjadi anggota aktif Hamas.
Mashal juga diketahui sebagai salah satu anggota pendiri biro politik Hamas. Dia bahkan terpilih sebagai ketua pada 1996 menggantikan Mousa Mohammed Abu Marzook yang dipenjara.
Saat menjadi ketua biro politik Hamas, Mashal sering menjadi target pembunuhan oleh intelijen dan militer Israel.
Bicara soal pengalaman, Mashal sendiri bukanlah orang baru di Hamas. Sebagaimana Haniyeh, dia menjadi satu dari sekian tokoh senior kenamaan di kelompok tersebut.
Melihat ke belakang, Mashal sebenarnya adalah pendahulu Haniyeh dalam jabatan kepala biro politik Hamas. Dia sempat aktif menjabat untuk periode 1996 hingga Mei 2017 lalu.
Pada sepak terjangnya, Mashal telah banyak berkontribusi untuk Hamas. Atas perannya ini, tak jarang dirinya menjadi incaran pembunuhan agen intelijen atau tentara Israel.
Khaled Mashal Pernah Selamat dari Misi Pembunuhan Mossad Israel
Sejak kecil, Mashal tumbuh di Tepi Barat, Palestina. Namun, dia terpaksa pindah setelah Israel mengambil alih wilayah itu pada 1967.
Setelahnya, Mashal sempat pindah ke Kuwait. Lalu, dia menuju Yordania pada 1991 sebelum akhirnya menjadi anggota aktif Hamas.
Mashal juga diketahui sebagai salah satu anggota pendiri biro politik Hamas. Dia bahkan terpilih sebagai ketua pada 1996 menggantikan Mousa Mohammed Abu Marzook yang dipenjara.
Saat menjadi ketua biro politik Hamas, Mashal sering menjadi target pembunuhan oleh intelijen dan militer Israel.
tulis komentar anda