Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS Termasuk yang Bakal Lindungi Israel dari Ancaman Iran
Minggu, 04 Agustus 2024 - 13:09 WIB
AS dan sekutunya memainkan peran penting dalam menggagalkan ancaman-ancaman tersebut, dengan F-15E Strike Eagles Angkatan Udara AS sangat efektif dalam mencegat lebih dari 70 pesawat nirawak Iran.
Jika serangan Iran berskala besar terjadi, Angkatan Udara AS diperkirakan akan memainkan peran pertahanan yang signifikan sekali lagi. Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin III telah mengarahkan pengerahan skuadron tempur tambahan ke Timur Tengah dan, kali ini, melibatkan F-22 Raptor, seperti yang dilaporkan New York Times.
Meskipun F-22 Raptor belum pernah digunakan dalam pertempuran melawan Iran, kemampuan dan kehebatannya menawarkan keuntungan strategis bagi militer AS.
Kemampuan siluman, kecepatan, dan sistem canggih Raptor memberikan manfaat operasional yang sangat besar, mulai dari mengamankan dominasi udara hingga mendukung tujuan militer yang lebih luas di wilayah yang bermusuhan. Pengerahan F-22 mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran tentang segala kesialan.
Pada bulan Februari, dua pesawat pengebom B-1B Lancer dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess melakukan serangan terhadap milisi yang didukung Iran dan target-target yang terkait dengan IRGC di Suriah dan Irak sebagai balasan atas serangan pesawat nirawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Beberapa sekutu regional bersedia menjadi tuan rumah bagi pasukan militer AS tetapi memilih untuk merahasiakan pengaturan ini. Di Timur Tengah, pesawat AS ditempatkan di beberapa pangkalan, termasuk Pangkalan Udara Prince Sultan di Arab Saudi dan Pangkalan Udara Al-Dhafra di Uni Emirat Arab (UEA).
Pesawat AS juga ditempatkan di Pangkalan Udara Ali Al Salem dan Pangkalan Udara Ahmed Al Jaber di Kuwait, serta di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar—pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah. Namun, negara-negara ini dilaporkan sebelumnya telah melarang AS menggunakan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk menyerang Iran.
Selain itu, jet tempur F-16C/D yang dikerahkan dari Pangkalan Udara Aviano di Italia telah berpartisipasi aktif dalam misi pertahanan udara di wilayah tersebut.
Lebih jauh, kapal induk USS Theodore Roosevelt (CVN-71), yang dilengkapi dengan F/A-18E/F Super Hornet dan EA-18G Growler, juga diposisikan dengan baik untuk meningkatkan pertahanan terhadap ancaman udara.
Jika serangan Iran berskala besar terjadi, Angkatan Udara AS diperkirakan akan memainkan peran pertahanan yang signifikan sekali lagi. Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin III telah mengarahkan pengerahan skuadron tempur tambahan ke Timur Tengah dan, kali ini, melibatkan F-22 Raptor, seperti yang dilaporkan New York Times.
Baca Juga
Meskipun F-22 Raptor belum pernah digunakan dalam pertempuran melawan Iran, kemampuan dan kehebatannya menawarkan keuntungan strategis bagi militer AS.
Kemampuan siluman, kecepatan, dan sistem canggih Raptor memberikan manfaat operasional yang sangat besar, mulai dari mengamankan dominasi udara hingga mendukung tujuan militer yang lebih luas di wilayah yang bermusuhan. Pengerahan F-22 mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran tentang segala kesialan.
Pada bulan Februari, dua pesawat pengebom B-1B Lancer dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess melakukan serangan terhadap milisi yang didukung Iran dan target-target yang terkait dengan IRGC di Suriah dan Irak sebagai balasan atas serangan pesawat nirawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Beberapa sekutu regional bersedia menjadi tuan rumah bagi pasukan militer AS tetapi memilih untuk merahasiakan pengaturan ini. Di Timur Tengah, pesawat AS ditempatkan di beberapa pangkalan, termasuk Pangkalan Udara Prince Sultan di Arab Saudi dan Pangkalan Udara Al-Dhafra di Uni Emirat Arab (UEA).
Pesawat AS juga ditempatkan di Pangkalan Udara Ali Al Salem dan Pangkalan Udara Ahmed Al Jaber di Kuwait, serta di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar—pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah. Namun, negara-negara ini dilaporkan sebelumnya telah melarang AS menggunakan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk menyerang Iran.
Selain itu, jet tempur F-16C/D yang dikerahkan dari Pangkalan Udara Aviano di Italia telah berpartisipasi aktif dalam misi pertahanan udara di wilayah tersebut.
Lebih jauh, kapal induk USS Theodore Roosevelt (CVN-71), yang dilengkapi dengan F/A-18E/F Super Hornet dan EA-18G Growler, juga diposisikan dengan baik untuk meningkatkan pertahanan terhadap ancaman udara.
Lihat Juga :
tulis komentar anda