Mengapa Israel Mengincar Komandan Hizbullah Fuad Shukr untuk Dibunuh?
Sabtu, 03 Agustus 2024 - 12:30 WIB
BEIRUT - Pasukan penjajah Israel (IDF) mengungkapkan empat alasan mengapa mereka membunuh Komandan Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon.
Shukr menjabat sebagai penasihat senior bagi Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada saat kematiannya dalam serangan IDF pada Selasa (30/7/2024) di Beirut selatan.
IDF mengatakan jet tempurnya "melenyapkan komandan militer paling senior organisasi Hizbullah (Shukr)" di ibu kota Lebanon.
Berikut ini alasan militer Israel mengatakan telah membunuh Shukr:
IDF mengatakan Shukr, yang bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1985, naik pangkat dalam kelompok tersebut untuk mendapatkan posisi yang dekat dengan pemimpinnya, Hassan Nasrallah.
"Ia merencanakan serangan Hizbullah selama 30 tahun dan tangannya berlumuran darah warga Israel, Amerika, Prancis, dan lainnya," ungkap IDF.
Militer Israel menambahkan di dalam Hizbullah, Shukr adalah "penasihat senior untuk urusan strategis dan operasi masa perang."
Shukr dianggap sebagai perencana serangan ke Israel dengan serangan roket dan pesawat nirawak
IDF menuduh selama sepuluh bulan terakhir, sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, Shukr telah "mengatur serangan roket dan pesawat nirawak" terhadap Israel.
Serangan tersebut, menurut rezim penjajah Israel, telah memaksa "60.000 warga sipil di Israel utara mengungsi dari rumah mereka."
Warga Israel yang mengungsi adalah pemukim ilegal di wilayah yang dijajah rezim Zionis.
IDF menuding Shukr adalah perencana serangan roket mematikan Hizbullah akhir pekan lalu di desa Majdal Shams di Israel utara.
Serangan itu menewaskan 12 orang dan melukai sekitar 29 lainnya, sebagian besar berusia antara 10 dan 20 tahun karena banyak dari mereka bermain sepak bola pada hari Sabtu.
Hizbullah menyangkal bertanggung jawab atas serangan itu. Hizbullah menyebut Israel pelakunya karena pejuang Lebanon tak pernah menyerang warga sipil.
Shukr disebut terlibat dalam mengintegrasikan dan mengembangkan rudal berpemandu presisi.
IDF mengatakan Shukr berperan penting dalam mengembangkan rudal berpemandu presisi.
"Rudal-rudal ini berpotensi mengancam nyawa jutaan warga Israel," ungkap pasukan penjajah Israel yang telah membunuh hampir 40.000 warga Palestina di Jalur Gaza.
Shukr menjabat sebagai penasihat senior bagi Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada saat kematiannya dalam serangan IDF pada Selasa (30/7/2024) di Beirut selatan.
IDF mengatakan jet tempurnya "melenyapkan komandan militer paling senior organisasi Hizbullah (Shukr)" di ibu kota Lebanon.
Berikut ini alasan militer Israel mengatakan telah membunuh Shukr:
1. Shukr adalah Tangan Kanan Nasrallah
IDF mengatakan Shukr, yang bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1985, naik pangkat dalam kelompok tersebut untuk mendapatkan posisi yang dekat dengan pemimpinnya, Hassan Nasrallah.
"Ia merencanakan serangan Hizbullah selama 30 tahun dan tangannya berlumuran darah warga Israel, Amerika, Prancis, dan lainnya," ungkap IDF.
Militer Israel menambahkan di dalam Hizbullah, Shukr adalah "penasihat senior untuk urusan strategis dan operasi masa perang."
2. Perencana Serangan Roket dan Drone ke Israel
Shukr dianggap sebagai perencana serangan ke Israel dengan serangan roket dan pesawat nirawak
IDF menuduh selama sepuluh bulan terakhir, sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, Shukr telah "mengatur serangan roket dan pesawat nirawak" terhadap Israel.
Serangan tersebut, menurut rezim penjajah Israel, telah memaksa "60.000 warga sipil di Israel utara mengungsi dari rumah mereka."
Warga Israel yang mengungsi adalah pemukim ilegal di wilayah yang dijajah rezim Zionis.
3. Shukr Dituding Bertanggung Jawab dalam Serangan di Majdal Shams
IDF menuding Shukr adalah perencana serangan roket mematikan Hizbullah akhir pekan lalu di desa Majdal Shams di Israel utara.
Serangan itu menewaskan 12 orang dan melukai sekitar 29 lainnya, sebagian besar berusia antara 10 dan 20 tahun karena banyak dari mereka bermain sepak bola pada hari Sabtu.
Hizbullah menyangkal bertanggung jawab atas serangan itu. Hizbullah menyebut Israel pelakunya karena pejuang Lebanon tak pernah menyerang warga sipil.
4. Shukr Kembangkan Rudal Kendali Presisi
Shukr disebut terlibat dalam mengintegrasikan dan mengembangkan rudal berpemandu presisi.
IDF mengatakan Shukr berperan penting dalam mengembangkan rudal berpemandu presisi.
"Rudal-rudal ini berpotensi mengancam nyawa jutaan warga Israel," ungkap pasukan penjajah Israel yang telah membunuh hampir 40.000 warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda