Bagaimana Cara Keji Israel Membunuh Para Pemimpin Hamas di Luar Negeri?

Rabu, 31 Juli 2024 - 20:20 WIB
Naim mengatakan dia tidak merasa kebal terhadap Qatar dan berasumsi bahwa dia juga terancam. Dia yakin keluarganya telah menjadi sasaran di lebih dari satu tempat tinggal di Gaza. Ibunya dan kerabat lainnya tewas dalam serangan roket, katanya.

4. Mengawasi Pergerakan Target dengan Program Digital



Foto/EPA

"Ketika Anda memiliki organisasi yang tersebar di banyak wilayah, mengejar pimpinannya menjadi sangat sulit," kata Bruce Riedel, mantan analis CIA yang berfokus pada Timur Tengah dan Asia Selatan.

Tidak seperti Organisasi Pembebasan Palestina 50 tahun lalu, Hamas tidak memiliki kehadiran yang signifikan di Eropa, tempat Mossad sering kali dapat beroperasi tanpa terdeteksi pada tahun 1970-an. Markas besar politik Hamas secara resmi berada di ibu kota Qatar, dan kelompok tersebut memiliki anggota di seluruh Timur Tengah, termasuk di Turki.

Berbeda dengan operasi tahun 1970-an, teknologi digital kini membuat penggunaan paspor dan alias palsu menjadi jauh lebih sulit. Qatar dan Uni Emirat Arab khususnya memiliki sistem pengawasan elektronik canggih yang akan membuat serangan rahasia menjadi sulit.

"Anda tidak dapat pergi ke mana pun di UEA atau Qatar tanpa diawasi," kata Riedel.



5. Menarget Pemimpin Hamas Selain di Qatar dan Turki

Selain aparat keamanannya, Qatar telah memainkan peran penting sebagai perantara dalam negosiasi terkini antara Israel dan Hamas mengenai pembebasan sandera dan jeda sementara dalam pertempuran di Gaza, dengan Barnea dan Direktur CIA William Burns bertemu dengan para pemimpin Qatar.

Israel akan enggan merusak saluran komunikasi itu dan membahayakan pembebasan sandera di masa mendatang, kata diplomat asing dan mantan pejabat AS.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More