Prancis Tangkap Bocah 15 Tahun karena Ancam Serang Presiden Israel
Senin, 29 Juli 2024 - 08:35 WIB
PARIS - Polisi anti-terorisme Prancis telah menangkap dan menahan seorang bocah remaja berusia 15 tahun karena membuat ancaman serangan terhadap Presiden Israel Isaac Herzog di media sosial.
Penangkapan si bocah diungkap surat kabar Le Parisien pada hari Minggu (28/7/2024), mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus tersebut.
Remaja itu, yang ditetapkan sebagai tersangka, tinggal di komune Ivry-sur-Seine di selatan Paris.
Menurut temuan para penyelidik, dia membuat ujaran kebencian di X awal pekan lalu, menyerukan "serangan belas kasihan" terhadap presiden Israel.
Polisi anti-terorisme menghabiskan beberapa hari untuk mencoba menemukan tersangka, yang akhirnya melacaknya di Isere, dekat Grenoble, tempat dia berlibur.
Dia kemudian ditangkap dan ditahan. Menurut media lokal, dia telah mengakui membuat ancaman serangan terhadap presiden Israel.
"Adalah ilusi untuk percaya bahwa karena Anda dapat bersembunyi di balik nama panggilan, Anda tidak dapat ditemukan," kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut.
Secara terpisah, otoritas Prancis telah meluncurkan penyelidikan terhadap ancaman pembunuhan yang diduga diterima oleh setidaknya tiga atlet Israel yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris, kata jaksa setempat pada hari Minggu.
Dugaan ancaman tersebut muncul setelah data pribadi sejumlah atlet bocor secara daring pada hari Jumat.
Pihak berwenang saat ini sedang berupaya untuk menghapus informasi tersebut dari internet, imbuh jaksa.
Penangkapan si bocah diungkap surat kabar Le Parisien pada hari Minggu (28/7/2024), mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus tersebut.
Remaja itu, yang ditetapkan sebagai tersangka, tinggal di komune Ivry-sur-Seine di selatan Paris.
Menurut temuan para penyelidik, dia membuat ujaran kebencian di X awal pekan lalu, menyerukan "serangan belas kasihan" terhadap presiden Israel.
Polisi anti-terorisme menghabiskan beberapa hari untuk mencoba menemukan tersangka, yang akhirnya melacaknya di Isere, dekat Grenoble, tempat dia berlibur.
Dia kemudian ditangkap dan ditahan. Menurut media lokal, dia telah mengakui membuat ancaman serangan terhadap presiden Israel.
"Adalah ilusi untuk percaya bahwa karena Anda dapat bersembunyi di balik nama panggilan, Anda tidak dapat ditemukan," kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut.
Secara terpisah, otoritas Prancis telah meluncurkan penyelidikan terhadap ancaman pembunuhan yang diduga diterima oleh setidaknya tiga atlet Israel yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris, kata jaksa setempat pada hari Minggu.
Dugaan ancaman tersebut muncul setelah data pribadi sejumlah atlet bocor secara daring pada hari Jumat.
Pihak berwenang saat ini sedang berupaya untuk menghapus informasi tersebut dari internet, imbuh jaksa.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda