Pejabat PBB Samakan Netanyahu dengan Hitler, Israel Marah

Minggu, 28 Juli 2024 - 11:00 WIB
Unggahan di media sosial yang menyamakan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan diktator Nazi Adolf Hitler. Foto/X @CraigMokhiber
TEL AVIV - Pemerintah Israel marah dan mengecam Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, setelah dia mendukung unggahan media sosial yang menyamakan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dengan diktator Nazi Adolf Hitler.

Albanese telah menanggapi unggahan di X, yang memperlihatkan foto Hitler dikelilingi oleh kerumunan yang bersorak-sorai, di atas foto Netanyahu yang sedang disambut di Kongres AS minggu ini.

"Sejarah selalu mengawasi," tulis Craig Mokhiber, mantan pejabat hak asasi manusia (HAM) PBB, dalam unggahan tersebut.





Mokhiber mengundurkan diri akhir Oktober lalu, menuduh badan dunia itu gagal mencegah genosida warga sipil Palestina di Gaza.

"Inilah yang saya pikirkan hari ini," kata Albanese menanggapi unggahan tersebut.

Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan sesi gabungan Kongres AS di Washington pada hari Rabu untuk membela perang brutal Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Israel melancarkan operasi militernya pada bulan Oktober tahun lalu setelah kelompok perlawanan Palestina; Hamas, menyerang negara Yahudi tersebut. Menurut rezim Zionis, sekitar 1.100 orang tewas dan 250 lainnya disandera.

Kementerian Luar Negeri Israel segera menanggapi diskusi di media sosial tersebut, mengecam Albanese di X sebagai orang yang "tidak dapat ditebus" dan menuduhnya menggunakan "PBB sebagai tameng untuk menyebarkan anti-Semitisme."

Misi Israel untuk PBB di Jenewa juga mengecam Albanese. "Sistem ini sudah busuk sampai ke akar-akarnya ketika seorang pakar PBB saat ini mendukung distorsi Holocaust yang disebarkan oleh mantan direktur kantor hak asasi PBB,” kata misi tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (28/7/2024).

Duta besar baru Israel di Jenewa, Daniel Meron, mengatakan Albanese menyalahgunakan jabatannya di PBB untuk menyebarkan kebencian dan retorika yang menghasut.

Albanese telah menghadapi kritik keras dari Israel di masa lalu, termasuk bulan Maret setelah dia menyampaikan laporan yang menyimpulkan bahwa ada "alasan yang masuk akal" untuk percaya bahwa Israel telah melewati batas merah dengan melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Setelah laporan tersebut dirilis, yang ditolak Israel, Albanese mengatakan bahwa dia telah menerima ancaman.

Sekitar setengah dari anggota DPR dan Senat AS dari Partai Demokrat melewatkan pidato Netanyahu pada hari Rabu, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, menurut hitungan Axios.

Pelosi menyebut pidato itu sebagai "yang terburuk" dalam sejarah Kongres, mengecam kurangnya kemajuan pemimpin Israel tersebut menuju gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More