Mengenal Drone Yafa, Senjata Baru Houthi yang Tembus Pertahanan Israel
Kamis, 25 Juli 2024 - 14:09 WIB
JAKARTA - Drone Yafa tengah menjadi sorotan baru-baru setelah pesawat nirawak kamikaze milik Houthi Yaman tersebut sukses menyerang Tel Aviv tanpa ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Israel.
Juru bicara Houthi Yahya Saree mengeklaim bahwa drone itu mampu melewati sistem intersepsi dan tidak terdeteksi oleh radar Zionis.
Drone itu meledak di sekitar apartemen di dekat area diplomatik Amerika Serikat. Satu orang tewas dan sekitar 10 lainnya terluka akibat ledakan senjata tersebut.
Drone Yafa, atau biasa disebut juga Jaffa, merupakan pesawat nirawak milik kelompok Houthi Yaman.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Yafa diidentifikasi sebagai pesawat nirawak Samad-3 buatan Iran. Namun, beberapa bagiannya telah dimodifikasi, sehingga tampak berbeda termasuk untuk jarak jangkauannya.
Militer Israel berdalih berbagai sistem pertahanan rudal Israel, termasuk Iron Dome, tidak menembak jatuhdronetersebut karena faktor human error.
Media militer Houthi mengeklaim bahwa drone tersebut adalah hasil buatan sendiri. Mengutip Al Mayadeen, Yafa menjadi pesawat nirawak multiguna jarak jauh yang dirancang dengan canggih.
Yafa juga dilengkapi hulu ledak berkekuatan tinggi serta sistem canggih yang mampu menghindari radar dan pertahanan udara musuh. Karena statusnya baru, Yafa disebut pertama dipakai selama operasi melawan Israel baru-baru ini.
Nama Yafa atau Jaffa didasarkan pada Kota Jaffa, pusat komersial Palestina yang diserang Israel tahun 1948. Sejak itu, wilayahnya sudah hilang karena ditelan oleh kota Tel Aviv.
Saree menyebut Tel Aviv adalah wilayah yang “diduduki” dan “daerah yang tidak aman”. Serangan drone baru-baru ini ditujukan untuk menimbulkan rasa tidak aman di Tel Aviv, yang kini menjadi rumah bagi banyak kantor pemerintah dan militer Israel.
Kendati demikian, belum diketahui secara rinci mengenai spesifikasi atau detail lain dari drone Yafa ini. Satu hal yang pasti adalah pesawat nirawak ini memiliki kemampuan canggih untuk mengelabui radar dan pertahanan udara musuh.
Terlepas dari klaim yang disampaikan pihak Israel maupun Houthi, serangan drone itu menjadi pukulan memalukan bagi Tel Aviv. Tak hanya menjadi yang pertama untuk Tel Aviv setelah serangan Hamas 7 Oktober, insiden tersebut turut menghancurkan ego para jenderal Israel.
Demikian ulasan mengenai drone Yafa yang dipakai Houthi untuk menyerang Tel Aviv.
Juru bicara Houthi Yahya Saree mengeklaim bahwa drone itu mampu melewati sistem intersepsi dan tidak terdeteksi oleh radar Zionis.
Drone itu meledak di sekitar apartemen di dekat area diplomatik Amerika Serikat. Satu orang tewas dan sekitar 10 lainnya terluka akibat ledakan senjata tersebut.
Apa Itu Drone Yafa?
Drone Yafa, atau biasa disebut juga Jaffa, merupakan pesawat nirawak milik kelompok Houthi Yaman.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Yafa diidentifikasi sebagai pesawat nirawak Samad-3 buatan Iran. Namun, beberapa bagiannya telah dimodifikasi, sehingga tampak berbeda termasuk untuk jarak jangkauannya.
Militer Israel berdalih berbagai sistem pertahanan rudal Israel, termasuk Iron Dome, tidak menembak jatuhdronetersebut karena faktor human error.
Media militer Houthi mengeklaim bahwa drone tersebut adalah hasil buatan sendiri. Mengutip Al Mayadeen, Yafa menjadi pesawat nirawak multiguna jarak jauh yang dirancang dengan canggih.
Yafa juga dilengkapi hulu ledak berkekuatan tinggi serta sistem canggih yang mampu menghindari radar dan pertahanan udara musuh. Karena statusnya baru, Yafa disebut pertama dipakai selama operasi melawan Israel baru-baru ini.
Nama Yafa atau Jaffa didasarkan pada Kota Jaffa, pusat komersial Palestina yang diserang Israel tahun 1948. Sejak itu, wilayahnya sudah hilang karena ditelan oleh kota Tel Aviv.
Saree menyebut Tel Aviv adalah wilayah yang “diduduki” dan “daerah yang tidak aman”. Serangan drone baru-baru ini ditujukan untuk menimbulkan rasa tidak aman di Tel Aviv, yang kini menjadi rumah bagi banyak kantor pemerintah dan militer Israel.
Kendati demikian, belum diketahui secara rinci mengenai spesifikasi atau detail lain dari drone Yafa ini. Satu hal yang pasti adalah pesawat nirawak ini memiliki kemampuan canggih untuk mengelabui radar dan pertahanan udara musuh.
Terlepas dari klaim yang disampaikan pihak Israel maupun Houthi, serangan drone itu menjadi pukulan memalukan bagi Tel Aviv. Tak hanya menjadi yang pertama untuk Tel Aviv setelah serangan Hamas 7 Oktober, insiden tersebut turut menghancurkan ego para jenderal Israel.
Demikian ulasan mengenai drone Yafa yang dipakai Houthi untuk menyerang Tel Aviv.
(mas)
tulis komentar anda