FBI: Sniper Googling Penembakan JFK sebelum Tembak Donald Trump
Kamis, 25 Juli 2024 - 11:57 WIB
WASHINGTON - Sniper yang menembak Donald Trump saat kampanye 13 Juli lalu telebih dahulu melakukan pencarian online di Google tentang penembakan Presiden Amerika Serikat (AS) John Fitzgerald Kennedy (JFK) November 1963.
Itu diungkap Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray dalam kesaksian di depan komite Kongres pada hari Rabu.
Selain itu, kata Wray, tersangka juga menerbangkan drone di area tempat mantan presiden Donald Trump dijadwalkan untuk berpidato sekitar dua jam sebelum dia naik ke panggung.
Wray mengatakan kepada anggota Komite Kehakiman Kongres bahwa para penyelidik belum memiliki gambaran yang jelas tentang motifnya dalam penembakan 13 Juli. "Namun kami sedang menggali lebih dalam karena ini adalah salah satu pertanyaan utama kami," katanya, seperti dikutip AFP, Kamis (25/7/2024).
"Tersangka sniper, Thomas Matthew Crooks (20), tampaknya telah melakukan banyak pencarian terhadap tokoh masyarakat, secara umum tetapi sejauh ini tampaknya tidak ada alasan atau alasan untuk melakukan hal tersebut," paparnya.
“Banyak penyimpanan informasi yang biasa tidak menghasilkan sesuatu yang penting dalam hal motif atau ideologi,” imbuh dia.
“Mulai sekitar tanggal 6 Juli atau lebih, dia menjadi sangat fokus pada mantan presiden Trump dan kampanye tersebut,” lanjut Wray.
Crooks bahkan mendaftar pada hari yang sama untuk menghadiri acara kampanye Trump di Butler, Pennsylvania.
Itu diungkap Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray dalam kesaksian di depan komite Kongres pada hari Rabu.
Selain itu, kata Wray, tersangka juga menerbangkan drone di area tempat mantan presiden Donald Trump dijadwalkan untuk berpidato sekitar dua jam sebelum dia naik ke panggung.
Wray mengatakan kepada anggota Komite Kehakiman Kongres bahwa para penyelidik belum memiliki gambaran yang jelas tentang motifnya dalam penembakan 13 Juli. "Namun kami sedang menggali lebih dalam karena ini adalah salah satu pertanyaan utama kami," katanya, seperti dikutip AFP, Kamis (25/7/2024).
"Tersangka sniper, Thomas Matthew Crooks (20), tampaknya telah melakukan banyak pencarian terhadap tokoh masyarakat, secara umum tetapi sejauh ini tampaknya tidak ada alasan atau alasan untuk melakukan hal tersebut," paparnya.
“Banyak penyimpanan informasi yang biasa tidak menghasilkan sesuatu yang penting dalam hal motif atau ideologi,” imbuh dia.
“Mulai sekitar tanggal 6 Juli atau lebih, dia menjadi sangat fokus pada mantan presiden Trump dan kampanye tersebut,” lanjut Wray.
Crooks bahkan mendaftar pada hari yang sama untuk menghadiri acara kampanye Trump di Butler, Pennsylvania.
tulis komentar anda