Didemo Rakyatnya, Lukashenko Turun dari Helikopter Menenteng Senapan Serbu AK
Senin, 24 Agustus 2020 - 08:51 WIB
MINSK - Presiden Belarusia , Alexander Lukashenko , melakukan pendaratan dramatis dari helikopter di kediamannya di Minsk, Minggu malam, dengan menenteng senapan serbu AK. Aksinya yang tak biasa ini dilakukan ketika demonstran berkumpul di dekat kediamannya.
Pendaratan Lukashenko itu direkam dan di-posting oleh saluran Telegram yang terkait dengan layana pers presiden Belarusia. Rekaman video menunjukkan presiden mengenakan rompi taktis dan membawa senapan serbu AK.
Sebelum mendarat, Lukashenko terlihat terbang dengan helikopter di atas Minsk sambil berbicara dengan pilot di telepon. Dia kemudian mendarat, yang ditemani oleh seorang pemuda yang mirip dengan putranya yang berusia 15 tahun, Nikolay atau lebih dikenal sebagai Kolya. (Baca: Krisis Politik Makin Dalam, Rezim Belarusia Pidanakan Oposisi )
Beberapa pria bersenjata lainnya juga terlihat dalam video yang lain. Setelah mendarat, presiden berjalan santai menuju kediamannya dengan pistol di tangannya. Dia, seperti dikutip Russia Today, Senin (24/8/2020), bertanya kepada orang-orang di dekatnya; "Tidak ada orang di luar sana, kan?"
Ada juga rekaman video dari dalam helikopter yang menunjukkan presiden memerintahkan pilot untuk terbang lebih dekat ke jalan, yang memungkinkannya untuk melihat lebih dekat para pengunjuk rasa anti-pemerintah di bawah. Senjata presiden yang berkuasa lama ini terlihat disandarkan di sisinya selama penerbangan.
Saat berada di dalam helikopter, presiden terdengar berkata; "Mereka berlari seperti tikus." Ucapan itu diduga mengacu pada pengunjuk rasa di lapangan. (Baca juga: Putin kepada Merkel dan Macron: Ikut Campur Urusan Belarusia Tak Bisa Diterima )
Pada malam sebelumnya, para demonstran antipemerintah mendekati kediaman Lukashenko dan meneriakkan slogan "Pergi!". Mereka bertemu dengan polisi antihuru-hara OMON dan kembali ke pusat kota beberapa waktu kemudian.
Belarusia atau Belarus telah diguncang gelombang protes massa antipemerintah yang dipicu oleh hasil pemilihan presiden (pilpres) 9 Agustus 2020. Kubu oposisi meyakini hasil pemilu dipalsukan.
Hasil resmi pilpres menunjukkan Lukashenko menerima lebih dari 80 persen suara, dan para pengkritik menuduhnya mencurangi pilpres. Krisis politik ini telah memicu demonstrasi dan mogok massal di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir.
Hasil pemilu juga ditentang oleh beberapa negara Barat termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa. Negara-negara itu menolak menerima hasil pilpres Belarusia dan mendukung protes.
Pendaratan Lukashenko itu direkam dan di-posting oleh saluran Telegram yang terkait dengan layana pers presiden Belarusia. Rekaman video menunjukkan presiden mengenakan rompi taktis dan membawa senapan serbu AK.
Sebelum mendarat, Lukashenko terlihat terbang dengan helikopter di atas Minsk sambil berbicara dengan pilot di telepon. Dia kemudian mendarat, yang ditemani oleh seorang pemuda yang mirip dengan putranya yang berusia 15 tahun, Nikolay atau lebih dikenal sebagai Kolya. (Baca: Krisis Politik Makin Dalam, Rezim Belarusia Pidanakan Oposisi )
Beberapa pria bersenjata lainnya juga terlihat dalam video yang lain. Setelah mendarat, presiden berjalan santai menuju kediamannya dengan pistol di tangannya. Dia, seperti dikutip Russia Today, Senin (24/8/2020), bertanya kepada orang-orang di dekatnya; "Tidak ada orang di luar sana, kan?"
Ada juga rekaman video dari dalam helikopter yang menunjukkan presiden memerintahkan pilot untuk terbang lebih dekat ke jalan, yang memungkinkannya untuk melihat lebih dekat para pengunjuk rasa anti-pemerintah di bawah. Senjata presiden yang berkuasa lama ini terlihat disandarkan di sisinya selama penerbangan.
Saat berada di dalam helikopter, presiden terdengar berkata; "Mereka berlari seperti tikus." Ucapan itu diduga mengacu pada pengunjuk rasa di lapangan. (Baca juga: Putin kepada Merkel dan Macron: Ikut Campur Urusan Belarusia Tak Bisa Diterima )
Pada malam sebelumnya, para demonstran antipemerintah mendekati kediaman Lukashenko dan meneriakkan slogan "Pergi!". Mereka bertemu dengan polisi antihuru-hara OMON dan kembali ke pusat kota beberapa waktu kemudian.
Belarusia atau Belarus telah diguncang gelombang protes massa antipemerintah yang dipicu oleh hasil pemilihan presiden (pilpres) 9 Agustus 2020. Kubu oposisi meyakini hasil pemilu dipalsukan.
Hasil resmi pilpres menunjukkan Lukashenko menerima lebih dari 80 persen suara, dan para pengkritik menuduhnya mencurangi pilpres. Krisis politik ini telah memicu demonstrasi dan mogok massal di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir.
Hasil pemilu juga ditentang oleh beberapa negara Barat termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa. Negara-negara itu menolak menerima hasil pilpres Belarusia dan mendukung protes.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda