Menlu Rusia: Ekspansi Militer NATO ke Asia-Pasifik Bertujuan Ganggu Struktur ASEAN
Rabu, 17 Juli 2024 - 10:29 WIB
NEW YORK - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov memperingatkan infrastruktur militer NATO tengah bergerak maju ke kawasan Asia-Pasifik untuk melemahkan arsitektur yang ada yang berpusat di sekitar ASEAN.
Dia menyoroti pernyataan para pemimpin NATO tentang peran utama aliansi tersebut di kawasan Asia-Pasifik dan dominasinya yang meluas di sana.
"Infrastruktur militer NATO tengah bergerak maju ke kawasan Pasifik dengan tujuan yang jelas: melemahkan arsitektur yang berpusat pada ASEAN, yang telah dibangun selama beberapa dekade berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, kepentingan bersama, dan konsensus," ujar Lavrov pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, AS dan sekutunya tengah membentuk blok militer baru di kawasan tersebut, seperti AUKUS, yang menyatukan Australia, Inggris, dan AS.
Perjanjian AUKUS bertujuan memperkuat militer Australia di kawasan Indo-Pasifik. Meskipun tidak secara langsung menyebut China, AUKUS dianggap sebagai upaya meredam pengaruh militer China di wilayah tersebut.
Kerja sama ini mencakup berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan, perang dunia maya, kemampuan bawah air, dan kemampuan serangan jarak jauh.
Selain itu, komponen nuklir terbatas pada Amerika Serikat dan Inggris dalam infrastruktur pertahanan nuklir.
Kapal selam bertenaga nuklir menjadi fokus utama kerja sama ini, dan Australia akan menjadi negara ketujuh di dunia yang mengoperasikan kapal selam semacam itu.
Dia menyoroti pernyataan para pemimpin NATO tentang peran utama aliansi tersebut di kawasan Asia-Pasifik dan dominasinya yang meluas di sana.
"Infrastruktur militer NATO tengah bergerak maju ke kawasan Pasifik dengan tujuan yang jelas: melemahkan arsitektur yang berpusat pada ASEAN, yang telah dibangun selama beberapa dekade berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, kepentingan bersama, dan konsensus," ujar Lavrov pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, AS dan sekutunya tengah membentuk blok militer baru di kawasan tersebut, seperti AUKUS, yang menyatukan Australia, Inggris, dan AS.
Perjanjian AUKUS bertujuan memperkuat militer Australia di kawasan Indo-Pasifik. Meskipun tidak secara langsung menyebut China, AUKUS dianggap sebagai upaya meredam pengaruh militer China di wilayah tersebut.
Kerja sama ini mencakup berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan, perang dunia maya, kemampuan bawah air, dan kemampuan serangan jarak jauh.
Selain itu, komponen nuklir terbatas pada Amerika Serikat dan Inggris dalam infrastruktur pertahanan nuklir.
Kapal selam bertenaga nuklir menjadi fokus utama kerja sama ini, dan Australia akan menjadi negara ketujuh di dunia yang mengoperasikan kapal selam semacam itu.
(sya)
tulis komentar anda