Jepang Tuding Rusia Kembangkan Senjata Baru
Sabtu, 13 Juli 2024 - 16:10 WIB
MOSKOW - Buku Putih Pertahanan 2024, laporan tahunan Kementerian Pertahanan Jepang yang dirilis, mencatat perkembangan senjata jenis baru di Rusia dan kekuatan tentara yang terus meningkat. Jepang juga menuding Rusia mengembangkan senjata baru.
“Rusia, yang mendeklarasikan ‘negara kuat’, telah mempromosikan pengembangan dan perlengkapan segala jenis senjata baru, namun, sejak dimulainya invasi ke Ukraina, telah terjadi pergeseran ke arah peningkatan jumlah personel dan reorganisasi dan memperluas pasukan,” tulis laporan itu, dilansir Sputnik.
Selain itu, paragraf terakhir buku putih diubah untuk menghapus analisis yang mengatakan Rusia kehilangan kekuatan.
Paragraf terakhir tentang operasi militer khusus Rusia di Ukraina dalam makalah tahun lalu mengatakan bahwa "meskipun Rusia mengandalkan kekuatan militer untuk mempertahankan pendapatnya, ada kemungkinan bahwa kekuatan nasional Rusia akan menurun dan keseimbangan militer antara Rusia dan negara-negara sekitarnya akan menurun. akan berubah dalam jangka menengah dan panjang, karena banyaknya korban yang diderita pasukan konvensional dalam agresi ini."
Namun, paragraf tersebut telah banyak berubah dalam laporan edisi tahun ini.
“Selain perlawanan keras kepala Ukraina, komunitas dunia secara bersatu telah mengadopsi sanksi dan terus mendukung Ukraina, situasinya sedemikian rupa sehingga Rusia perlu menanggung akibat yang besar,” demikian bunyi Buku Putih Pertahanan tahun 2024.
Masalah yang berkaitan dengan kerja sama militer Rusia-China kini menempati halaman judul mengenai Tiongkok dalam Buku Putih Pertahanan Jepang tahun 2024, kata laporan itu.
“China semakin memperkuat kerja sama dengan Rusia, termasuk dalam kegiatan militer. China juga telah melakukan penerbangan pembom bersama dan navigasi angkatan laut dengan Rusia di sekitar Jepang. Kegiatan bersama yang berulang kali ini jelas dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan melawan Jepang dan merupakan keprihatinan yang serius. dari perspektif keamanan nasional Jepang," tulis laporan tersebut.
Buku putih pertahanan Jepang edisi sebelumnya menyebutkan kerja sama antara Rusia dan China, namun edisi tahun ini adalah edisi pertama yang menyebutkan kerja sama Moskow-Beijing di awal laporan pada bab tentang China.
“Rusia, yang mendeklarasikan ‘negara kuat’, telah mempromosikan pengembangan dan perlengkapan segala jenis senjata baru, namun, sejak dimulainya invasi ke Ukraina, telah terjadi pergeseran ke arah peningkatan jumlah personel dan reorganisasi dan memperluas pasukan,” tulis laporan itu, dilansir Sputnik.
Selain itu, paragraf terakhir buku putih diubah untuk menghapus analisis yang mengatakan Rusia kehilangan kekuatan.
Paragraf terakhir tentang operasi militer khusus Rusia di Ukraina dalam makalah tahun lalu mengatakan bahwa "meskipun Rusia mengandalkan kekuatan militer untuk mempertahankan pendapatnya, ada kemungkinan bahwa kekuatan nasional Rusia akan menurun dan keseimbangan militer antara Rusia dan negara-negara sekitarnya akan menurun. akan berubah dalam jangka menengah dan panjang, karena banyaknya korban yang diderita pasukan konvensional dalam agresi ini."
Namun, paragraf tersebut telah banyak berubah dalam laporan edisi tahun ini.
“Selain perlawanan keras kepala Ukraina, komunitas dunia secara bersatu telah mengadopsi sanksi dan terus mendukung Ukraina, situasinya sedemikian rupa sehingga Rusia perlu menanggung akibat yang besar,” demikian bunyi Buku Putih Pertahanan tahun 2024.
Masalah yang berkaitan dengan kerja sama militer Rusia-China kini menempati halaman judul mengenai Tiongkok dalam Buku Putih Pertahanan Jepang tahun 2024, kata laporan itu.
“China semakin memperkuat kerja sama dengan Rusia, termasuk dalam kegiatan militer. China juga telah melakukan penerbangan pembom bersama dan navigasi angkatan laut dengan Rusia di sekitar Jepang. Kegiatan bersama yang berulang kali ini jelas dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan melawan Jepang dan merupakan keprihatinan yang serius. dari perspektif keamanan nasional Jepang," tulis laporan tersebut.
Buku putih pertahanan Jepang edisi sebelumnya menyebutkan kerja sama antara Rusia dan China, namun edisi tahun ini adalah edisi pertama yang menyebutkan kerja sama Moskow-Beijing di awal laporan pada bab tentang China.
Lihat Juga :
tulis komentar anda