Uni Eropa Kaget Orang-orang Afrika Dukung Putin dan Rusia
Sabtu, 13 Juli 2024 - 11:49 WIB
BRUSSEL - Kepala diplomat Uni Eropa (UE) Josep Borrell menyatakan keterkejutannya atas tingginya dukungan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin di antara orang-orang di Afrika.
"Di Afrika, orang-orang mendukung Putin. Mereka mengatakan Putin menyelamatkan Donbass," ujar Josep Borrell pada Kamis (11/7/2024), berbicara di Forum Publik NATO.
Borrell menekankan perlunya pendekatan baru terhadap pertahanan, dengan berfokus pada perang informasi daripada taktik militer tradisional.
"Kita membutuhkan pasukan yang berbeda. Kita membutuhkan orang-orang yang mengawasi jaringan dan orang-orang yang menjelaskan apa yang sedang terjadi, memprogram ulang para pendengar, memberi mereka informasi yang benar, untuk mencegah intervensi dalam proses pemilihan," ujar kepala kebijakan luar negeri UE.
Borrell menyoroti pentingnya berfokus pada pertempuran informasi, yang dilakukan bukan di medan perang fisik tetapi di dalam pikiran orang-orang.
"Kita tidak perlu menjatuhkan bom atau mengerahkan tank; kita perlu menyebarkan berita dan menduduki dunia maya. UE sangat aktif di bidang ini," ujar dia.
Pada Mei, dalam wawancara eksklusif dengan RT, Utusan Chad Mahamoud Adam Bechir menyatakan bahwa terpilihnya kembali Putin tidak hanya bermanfaat bagi rakyat Rusia, tetapi juga bagi seluruh dunia, termasuk Afrika.
Bechir mengatakan Putin telah memperkuat hubungan dengan Afrika, seraya menambahkan Rusia dipimpin seorang "presiden yang hebat."
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Presiden Rusia pada tanggal 20 Februari, Menteri Pertanian Dmitry Patrushev melaporkan Moskow telah berhasil mengirimkan 200.000 ton gandum ke enam negara Afrika berpendapatan rendah, secara gratis, menjadikannya inisiatif kemanusiaan terbesar yang pernah dilakukan Rusia.
"Di Afrika, orang-orang mendukung Putin. Mereka mengatakan Putin menyelamatkan Donbass," ujar Josep Borrell pada Kamis (11/7/2024), berbicara di Forum Publik NATO.
Borrell menekankan perlunya pendekatan baru terhadap pertahanan, dengan berfokus pada perang informasi daripada taktik militer tradisional.
"Kita membutuhkan pasukan yang berbeda. Kita membutuhkan orang-orang yang mengawasi jaringan dan orang-orang yang menjelaskan apa yang sedang terjadi, memprogram ulang para pendengar, memberi mereka informasi yang benar, untuk mencegah intervensi dalam proses pemilihan," ujar kepala kebijakan luar negeri UE.
Borrell menyoroti pentingnya berfokus pada pertempuran informasi, yang dilakukan bukan di medan perang fisik tetapi di dalam pikiran orang-orang.
"Kita tidak perlu menjatuhkan bom atau mengerahkan tank; kita perlu menyebarkan berita dan menduduki dunia maya. UE sangat aktif di bidang ini," ujar dia.
Pada Mei, dalam wawancara eksklusif dengan RT, Utusan Chad Mahamoud Adam Bechir menyatakan bahwa terpilihnya kembali Putin tidak hanya bermanfaat bagi rakyat Rusia, tetapi juga bagi seluruh dunia, termasuk Afrika.
Bechir mengatakan Putin telah memperkuat hubungan dengan Afrika, seraya menambahkan Rusia dipimpin seorang "presiden yang hebat."
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Presiden Rusia pada tanggal 20 Februari, Menteri Pertanian Dmitry Patrushev melaporkan Moskow telah berhasil mengirimkan 200.000 ton gandum ke enam negara Afrika berpendapatan rendah, secara gratis, menjadikannya inisiatif kemanusiaan terbesar yang pernah dilakukan Rusia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda