3 Negara Asia Tenggara yang Ingin Bergabung dengan BRICS, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Rabu, 10 Juli 2024 - 20:20 WIB
JAKARTA - BRICS menarik perhatian negara-negara Asia Tenggara menjadi negara terbaru yang menyatakan minat mereka untuk bergabung dengan blok tersebut.
Tahun lalu, BRICS – akronim yang awalnya digunakan untuk merujuk pada Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan – memutuskan untuk memperluas keanggotaannya, mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk bergabung dengan blok tersebut. .
Nama untuk grup yang diperluas ini belum diumumkan secara resmi, namun kemungkinan akan diberi nama "BRICS+". Jika digabungkan, anggotanya berjumlah sekitar 45% dari populasi dunia atau sekitar 3,5 miliar orang.
Perekonomian mereka bernilai sekitar USD30 triliun – sekitar 28% dari perekonomian global, menurut data Bank Dunia.
Foto/AP
BRICS ini “dapat membantu ekonomi digital Malaysia tumbuh lebih cepat dengan memungkinkan negara tersebut berintegrasi dengan negara-negara yang memiliki pasar digital yang kuat dan juga memanfaatkan praktik terbaik dari anggota lainnya,” Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik di Jawaharlal Nehru Universitas di New Delhi, kepada DW.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dalam sebuah wawancara dengan portal berita China Guancha bahwa negaranya akan segera memulai prosedur formal.
Di Malaysia, sentimen publik saat ini lebih berpihak pada China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, sebuah wadah pemikir Singapura.
Tahun lalu, BRICS – akronim yang awalnya digunakan untuk merujuk pada Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan – memutuskan untuk memperluas keanggotaannya, mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk bergabung dengan blok tersebut. .
Nama untuk grup yang diperluas ini belum diumumkan secara resmi, namun kemungkinan akan diberi nama "BRICS+". Jika digabungkan, anggotanya berjumlah sekitar 45% dari populasi dunia atau sekitar 3,5 miliar orang.
Perekonomian mereka bernilai sekitar USD30 triliun – sekitar 28% dari perekonomian global, menurut data Bank Dunia.
3 Negara Asia Tenggara yang Ingin Bergabung dengan BRICS, Salah Satunya Tetangga Indonesia
1. Malaysia
Foto/AP
BRICS ini “dapat membantu ekonomi digital Malaysia tumbuh lebih cepat dengan memungkinkan negara tersebut berintegrasi dengan negara-negara yang memiliki pasar digital yang kuat dan juga memanfaatkan praktik terbaik dari anggota lainnya,” Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik di Jawaharlal Nehru Universitas di New Delhi, kepada DW.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dalam sebuah wawancara dengan portal berita China Guancha bahwa negaranya akan segera memulai prosedur formal.
Di Malaysia, sentimen publik saat ini lebih berpihak pada China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, sebuah wadah pemikir Singapura.
tulis komentar anda