7 Alasan Netanyahu Ingin Biden Mundur dan Trump Kembali Berkuasa
Kamis, 27 Juni 2024 - 17:35 WIB
Sederhananya, ini adalah upaya Netanyahu untuk mempermainkan politik dalam negeri AS untuk melemahkan upaya diplomasi presiden Amerika dengan Teheran.
Selama tahun pemilihan umum ini, Netanyahu sadar bahwa Biden telah kehilangan dukungan dari unsur-unsur yang lebih muda dan lebih progresif dalam basis partainya karena dia mendukung perang Israel di Gaza, sementara Partai Republik menuduhnya gagal berbuat cukup untuk mendukung Israel.
“Netanyahu tahu bahwa pemerintahan Biden cemas dengan pidatonya yang akan datang di depan Kongres. Dia mengambil keuntungan dari kritik Partai Republik terhadap Biden karena tidak bertindak cukup jauh dalam mendukung Israel,” komentar Oueiss.
“Pada saat yang sama, dia mengetahui bahwa Biden dituduh terlibat dalam genosida di Gaza. Dengan gelombang protes di kampus-kampus Amerika, Biden kini menghadapi masalah serius dengan pemilih muda. Hubungan Netanyahu dengan Biden telah berubah dari rumit menjadi tidak sopan,” tambahnya.
Merilis video ini sebulan sebelum datang ke Washington untuk berpidato di depan anggota parlemen Amerika sesuai dengan rencana Netanyahu untuk meningkatkan tekanan pada Biden untuk melayani para pendukung Israel yang paling fanatik di Amerika.
Foto/AP
Dinamika utama yang berperan dalam hal ini adalah upaya Netanyahu untuk melemahkan Biden secara politik dan berkontribusi pada kondisi yang mengarah pada kepresidenan Trump yang kedua. Untuk saat ini, Netanyahu bertekad untuk menunda perang di Gaza sampai Trump kembali menjabat di Oval Office untuk masa jabatan kedua.
“Saya yakin Netanyahu sengaja mencoba menyakiti Biden di mata para pendukung Israel dengan membuat klaim palsu bahwa pemerintah tidak memberinya senjata. Dia sering kali berkampanye untuk presiden Partai Republik di masa lalu,” jelas Dr Juan Cole, Profesor Sejarah Perguruan Tinggi Richard P. Mitchell di Universitas Michigan, dalam sebuah wawancara dengan TNA.
“Jelas Netanyahu akan memanfaatkan situasi apa pun, baik di AS atau Israel, untuk melindungi kekuasaannya dan memajukan kebijakan guna memperluas pendudukan Israel dan penindasan terhadap warga Palestina. Dia telah menunjukkan kesediaannya untuk merangkul kelompok ekstremis sayap kanan di Israel dan Amerika Serikat untuk menjalankan agenda politiknya,” kata Rad kepada TNA.
Selama tahun pemilihan umum ini, Netanyahu sadar bahwa Biden telah kehilangan dukungan dari unsur-unsur yang lebih muda dan lebih progresif dalam basis partainya karena dia mendukung perang Israel di Gaza, sementara Partai Republik menuduhnya gagal berbuat cukup untuk mendukung Israel.
“Netanyahu tahu bahwa pemerintahan Biden cemas dengan pidatonya yang akan datang di depan Kongres. Dia mengambil keuntungan dari kritik Partai Republik terhadap Biden karena tidak bertindak cukup jauh dalam mendukung Israel,” komentar Oueiss.
“Pada saat yang sama, dia mengetahui bahwa Biden dituduh terlibat dalam genosida di Gaza. Dengan gelombang protes di kampus-kampus Amerika, Biden kini menghadapi masalah serius dengan pemilih muda. Hubungan Netanyahu dengan Biden telah berubah dari rumit menjadi tidak sopan,” tambahnya.
Merilis video ini sebulan sebelum datang ke Washington untuk berpidato di depan anggota parlemen Amerika sesuai dengan rencana Netanyahu untuk meningkatkan tekanan pada Biden untuk melayani para pendukung Israel yang paling fanatik di Amerika.
6. Ingin Melemahkan Kepemimpinan Biden
Foto/AP
Dinamika utama yang berperan dalam hal ini adalah upaya Netanyahu untuk melemahkan Biden secara politik dan berkontribusi pada kondisi yang mengarah pada kepresidenan Trump yang kedua. Untuk saat ini, Netanyahu bertekad untuk menunda perang di Gaza sampai Trump kembali menjabat di Oval Office untuk masa jabatan kedua.
“Saya yakin Netanyahu sengaja mencoba menyakiti Biden di mata para pendukung Israel dengan membuat klaim palsu bahwa pemerintah tidak memberinya senjata. Dia sering kali berkampanye untuk presiden Partai Republik di masa lalu,” jelas Dr Juan Cole, Profesor Sejarah Perguruan Tinggi Richard P. Mitchell di Universitas Michigan, dalam sebuah wawancara dengan TNA.
“Jelas Netanyahu akan memanfaatkan situasi apa pun, baik di AS atau Israel, untuk melindungi kekuasaannya dan memajukan kebijakan guna memperluas pendudukan Israel dan penindasan terhadap warga Palestina. Dia telah menunjukkan kesediaannya untuk merangkul kelompok ekstremis sayap kanan di Israel dan Amerika Serikat untuk menjalankan agenda politiknya,” kata Rad kepada TNA.
Lihat Juga :
tulis komentar anda