Asaduddin Owaisi Ucapkan Jai Palestina saat Pengambilan Sumpah, Apa Motivasinya?
Kamis, 27 Juni 2024 - 14:20 WIB
Telangana adalah negara asal Owaisi, dan Filisteen adalah kata dalam bahasa Urdu dan Hindi untuk Palestina.
Owaisi juga merupakan presiden AIMIM sejak tahun 2008. Manifesto partai regional tersebut mendukung hak-hak Muslim, hak-hak yang lebih luas dari semua agama minoritas, serta hak-hak Dalit. Owaisi juga dikenal karena pidatonya yang berapi-api di Parlemen.
Selama pemilu ini, AIMIM bukan bagian dari Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang dipelopori oleh BJP, juga tidak bersekutu dengan aliansi oposisi INDIA yang dipimpin oleh Partai Kongres.
Anggota BJP berpendapat bahwa Owaisi melanggar Konstitusi India. Kepala teknologi informasi BJP, Amit Malviya memposting di X pada hari Selasa: “Sesuai aturan yang ada, Asaduddin Owaisi dapat didiskualifikasi dari keanggotaan Lok Sabha, karena menunjukkan kepatuhan terhadap negara asing, yaitu Palestina”.
Malviya memposting cuplikan Pasal 102 Konstitusi India, yang menjelaskan dasar diskualifikasi dari Parlemen, menggarisbawahi klausul pasal yang mengatakan seseorang akan didiskualifikasi karena menunjukkan kepatuhan pada negara asing.
Namun, para ahli lain mengatakan Owaisi tidak melanggar aturan – bahkan jika ia telah menyimpang dari konvensi, seperti banyak politisi lainnya pada hari Selasa.
“Saya tidak berpikir [Owaisi dapat didiskualifikasi] karena saat mengambil sumpah, hampir semua anggota telah melontarkan slogan-slogan yang berbeda-beda,” kata analis politik dan profesor bahasa Hindi Apoorvanand kepada Al Jazeera.
Apoorvanand menjelaskan bahwa ketika dilantik setelah pemilu sebelumnya, anggota parlemen biasanya membatasi diri pada sumpah saja. “Kali ini, pemilu berbeda dan isu-isu berbeda dipertaruhkan. Suasana menjadi berbeda dan anggota merasa tidia perlu mengekspresikan diri”.
2. 5 Kali Terpilih Jadi Anggota Parlemen
Melansir Al Jazeera, Asaduddin Owaisi telah lima kali menjadi anggota parlemen Lok Sabha, dari daerah pemilihan Hyderabad di Telangana sejak tahun 2004. Ia berasal dari keluarga politik dan didahului oleh ayahnya, Salahuddin Owaisi, yang enam kali menjadi anggota parlemen Hyderabad dari tahun 1984 hingga 2004.Owaisi juga merupakan presiden AIMIM sejak tahun 2008. Manifesto partai regional tersebut mendukung hak-hak Muslim, hak-hak yang lebih luas dari semua agama minoritas, serta hak-hak Dalit. Owaisi juga dikenal karena pidatonya yang berapi-api di Parlemen.
Selama pemilu ini, AIMIM bukan bagian dari Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang dipelopori oleh BJP, juga tidak bersekutu dengan aliansi oposisi INDIA yang dipimpin oleh Partai Kongres.
3. Setia kepada Palestina
Dalam membangkitkan semangat Palestina, Owaisi menuai kritik dan tuduhan bahwa ia telah mengisyaratkan kesetiaannya kepada Palestina.Anggota BJP berpendapat bahwa Owaisi melanggar Konstitusi India. Kepala teknologi informasi BJP, Amit Malviya memposting di X pada hari Selasa: “Sesuai aturan yang ada, Asaduddin Owaisi dapat didiskualifikasi dari keanggotaan Lok Sabha, karena menunjukkan kepatuhan terhadap negara asing, yaitu Palestina”.
Malviya memposting cuplikan Pasal 102 Konstitusi India, yang menjelaskan dasar diskualifikasi dari Parlemen, menggarisbawahi klausul pasal yang mengatakan seseorang akan didiskualifikasi karena menunjukkan kepatuhan pada negara asing.
Namun, para ahli lain mengatakan Owaisi tidak melanggar aturan – bahkan jika ia telah menyimpang dari konvensi, seperti banyak politisi lainnya pada hari Selasa.
“Saya tidak berpikir [Owaisi dapat didiskualifikasi] karena saat mengambil sumpah, hampir semua anggota telah melontarkan slogan-slogan yang berbeda-beda,” kata analis politik dan profesor bahasa Hindi Apoorvanand kepada Al Jazeera.
Apoorvanand menjelaskan bahwa ketika dilantik setelah pemilu sebelumnya, anggota parlemen biasanya membatasi diri pada sumpah saja. “Kali ini, pemilu berbeda dan isu-isu berbeda dipertaruhkan. Suasana menjadi berbeda dan anggota merasa tidia perlu mengekspresikan diri”.
tulis komentar anda