Agama Warga Negara Tajikistan dan Persentasenya, Didominasi Sunni dengan Mahzab Hanafi

Rabu, 26 Juni 2024 - 17:19 WIB
Islam menjadi agama yang dianut mayoritas penduduk Tajikistan. Foto/behance
MOSKOW - Agama resmi di Tajikistan adalah Islam. Namun umat Islam di sana terbagi dalam berbagai beberapa kelompok yakni Sunni dan Syiah.

Tajikistan menjadi pusat perhatian dunia karena menjadi negara Muslim yang melarang penggunaan hijab. Itu seiring dibentuknya undang-undang baru yang mengatur pakaian Islami di negara tersebut.

Bukan hanya hijab, pihak berwenang di Tajikistan juga secara informal melarang pria berjanggut lebat, dengan adanya laporan bahwa polisi secara paksa mencukur ribuan janggut selama satu dekade terakhir.



Organisasi hak asasi manusia mengkritik larangan hijab di Tajikistan sebagai pelanggaran kebebasan beragama. Dengan lebih dari 98% populasi Muslim, undang-undang tersebut kemungkinan akan menghadapi penolakan yang signifikan dari masyarakat Tajikistan ketika undang-undang tersebut mulai berlaku.

Mayoritas Muslim di Tajikistan Bermahzab Hanafi

Melansir Global Religiou Futures, populasi umat Islam mencapai 96,4%, dibandingkan dengan jumlah pengikut Kristen mencapai 1,8%. Mayoritas Umat Islam di Tajikistan bermahzab Hafani.

Sebelum penaklukan Arab pada awal abad ke-7, pemujaan agama dasar masyarakat yang tinggal di wilayah Tajikistan adalah Zoroastrisme, Manikheanisme, Budha dan Hindu serta Kristen Nestorian dan Yudaisme.

Invasi Arab membawa "islamisasi" menyeluruh atas wilayah tersebut yang selesai pada pertengahan abad ke-11. Namun sebelumnya, pada abad ke-7, setelah wafatnya Nabi Muhammad, Islam telah terpecah menjadi beberapa cabang dengan Sunni dan Syiah sebagai yang paling penting.



Pengikut Syi'ah - Syi'ah hanya mengakui khalifah keempat Ali, sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, sebagai ahli waris sah Nabi Muhammad SAW, serta keturunannya.

Pada gilirannya Syiah dibagi lagi menjadi beberapa cabang. Misalnya, kaum Ismailiyah, yang sebagian besar tinggal di wilayah Gorno-Badakshan. Nama tersebut berasal dari Ismail, putra Jafar as-Sadik, imam keenam, dan ketua komunitas Syiah. Pemimpin komunitas Ismailiyah saat ini adalah Pangeran Karim Aga-khan IV (lahir tahun 1936 di Jenewa; tempat tinggal permanen - Prancis).

Berbeda dengan Syiah, Sunni tidak mengakui peluang perantaraan antara Tuhan dan manusia setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan menolak gagasan asal usul khusus Ali dan hak imamah bagi keturunannya.

Sufisme adalah salah satu cabang Islam. Ada pula yang menganggapnya sebagai pertapa mistik. Pada abad 11 - 12 terbentuklah persaudaraan atau tarekat sufi pertama yang dipimpin oleh pir dan ishan. Beberapa dari pesanan ini masih ada. Tarekat sufi yang paling terkenal adalah Nakshbandia, Kubravia, Kadiria, Yasaviya.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More