6 Fakta Unik Onigiri, dari Makanan Jiwa hingga Simbol Terima Kasih

Minggu, 23 Juni 2024 - 23:23 WIB
Onigiri merupakan makanan khas Jepang yang unik. Foto/AP
TOKYO - Kata “onigiri” menjadi bagian dari Kamus Bahasa Inggris Oxford tahun ini, bukti bahwa bola ketan sederhana dan makanan andalan Jepang telah memasuki leksikon global.

Bola nasinya diisi dengan berbagai macam isian dan biasanya dibungkus dengan rumput laut. Ini adalah hidangan sehari-hari yang melambangkan “washoku” — masakan tradisional Jepang yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO satu dekade lalu.

6 Fakta Unik Onigiri, dari Makanan Jiwa hingga Simbol Terima Kasih

1. Makanan Jiwa



Foto/AP

"Onigiri adalah makanan cepat saji, makanan lambat, dan makanan jiwa,” kata Yusuke Nakamura, ketua Onigiri Society, sebuah kelompok perdagangan di Tokyo, dilansir AP.



Cepat karena Anda dapat menemukannya bahkan di toko serba ada. Lambat karena menggunakan bahan dari laut dan gunung, ujarnya. Dan soul food karena sering dibuat dan dikonsumsi bersama keluarga dan teman. Tidak diperlukan alat apa pun, cukup menangkupkan tangan dengan lembut.

“Ini juga mobile, makanannya berpindah-pindah,” ujarnya.

2. Hadiah untuk Rasa Terima Kasih



Foto/AP

Onigiri dalam bentuk paling awal diyakini berasal dari awal abad ke-11; hal itu disebutkan dalam “Kisah Genji” karya Murasaki Shikibu. Hal ini muncul dalam film klasik Akira Kurosawa tahun 1954 “Seven Samurai” sebagai hadiah utama rasa terima kasih dari para petani.

3. Nasi yang Lengket



Foto/AP

Karakteristik nasi Jepang yang lengket adalah kuncinya.

Apa yang ditempatkan di dalamnya disebut “gu,” atau isian. Favorit abadi adalah umeboshi, atau plum asin. Atau mungkin mentaiko, yaitu telur ayam yang pedas dan pedas. Namun pada prinsipnya, apa pun bisa dimasukkan ke dalam onigiri, bahkan sosis atau keju.

Kemudian bola tersebut dibalut dengan rumput laut. Bahkan satu onigiri besar yang enak pun bisa dijadikan makanan, meskipun banyak orang yang akan makan lebih banyak.



4. Dipopulerkan oleh Yosuke Miura



Foto/AP

Melansir AP, Yosuke Miura menjalankan Onigiri Asakusa Yadoroku, sebuah restoran yang didirikan pada tahun 1954 oleh neneknya. Yadoroku, yang secara kasar diterjemahkan menjadi “tidak berguna”, diambil dari nama suaminya, kakek Miura. Restoran ini diklaim sebagai restoran onigiri tertua di Tokyo.

Hanya ada dua meja. Konternya memiliki delapan kursi. Bawa pulang adalah sebuah pilihan, tetapi Anda tetap harus mengantri.

“Tidak ada seorang pun yang tidak menyukai onigiri,” kata Miura sambil tersenyum di balik meja kayu. Di etalase di depannya terdapat semangkuk gu, termasuk salmon, udang, dan jahe rasa miso. “Pada dasarnya tidak ada yang istimewa. Setiap orang Jepang 100% memakannya.”

Juga seorang pemain suling klasik, Miura melihat onigiri sebagai musik yang diturunkan dari neneknya, yang akan ia reproduksi dengan setia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More