Jumlah Pasukan AS di Yordania Melonjak ke Rekor Tertinggi Seiring Genosida Israel di Gaza

Rabu, 19 Juni 2024 - 06:49 WIB
Pada April, Israel mengebom konsulat Iran di Damaskus, menewaskan beberapa komandan tinggi di Korps Garda Revolusi Iran, termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi, kepala operasi IRGC di Suriah dan Lebanon.

Iran membalas serangan itu dengan meluncurkan lebih dari 300 pesawat nirawak, rudal balistik, dan rudal jelajah ke Israel dalam serangan yang dikalibrasi dengan hati-hati tetapi belum pernah terjadi sebelumnya.

Akses Tanpa Hambatan ke Pangkalan Yordania



Yordania kembali menjadi sorotan ketika bergabung dengan Inggris, Prancis, dan AS dalam membantu menjatuhkan rudal dan drone Iran saat melintasi wilayah udara Yordania dalam perjalanan menuju Israel.

Perang Israel di Gaza telah menempatkan Yordania dalam posisi yang sulit.

Yordania adalah negara kedua setelah Mesir yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel, tetapi hubungan tersebut sangat tidak populer di kalangan warga Yordania, yang sebagian besar adalah keturunan Palestina.

Pendalaman jejak militer AS di Yordania bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kerajaan tersebut telah lama menjadi cadangan yang stabil bagi AS dalam kampanyenya melawan kelompok Negara Islam (IS) dan mempertahankan kepentingannya di kawasan tersebut.

Tak hanya itu, Pangkalan Udara Muwaffaq Salti merupakan pusat utama bagi pesawat nirawak dan jet tempur AS.

Sebanyak 3.000 tentara AS telah beroperasi di Yordania, yang memiliki perjanjian pertahanan dengan Washington yang memungkinkan AS memiliki "akses tanpa hambatan" ke banyak fasilitas militer Yordania.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More