Hizbullah Hujani 15 Situs Militer Israel dengan 150 Roket, Zionis Murka
Jum'at, 14 Juni 2024 - 08:44 WIB
TEL AVIV - Kelompok Hizbullah Lebanon mengumumkan pada Kamis bahwa pasukannya telah menghujani 15 situs militer Israel dengan 150 roket secara bersamaan. Rezim Zionis marah dan berjanji akan membalas dengan kekuatan.
Ke-15 situs militer Israel yang diserang berada di wilayah utara negara Yahudi tersebut dan dan Dataran Tinggi Golan—wilayah Suriah yang diduduki rezim Zionis.
Hizbullah mengatakan serangan tersebut dilakukan untuk mendukung ketabahan rakyat Palestina di Gaza dan sebagai respons atas terbunuhnya tiga milisi Hizbullah, termasuk seorang komandan lapangan senior pada Selasa malam dalam serangan di Lebanon selatan.
Serangan terhadap 15 situs militer Israel merupakan salah satu serangan terbesar sejak kedua belah pihak mulai saling baku tembak pada 8 Oktober 2023 setelah perang Israel-Hamas pecah di Jalur Gaza.
Sehari sebelumnya, Hizbullah mengeklaim telah menembakkan lebih dari 200 roket.
Militer Israel mengeklaim hanya 40 roket yang ditembakkan ke arah utara. Namun, laporan Channel 14 melaporkan bahwa sistem deteksi telah mendeteksi serangan lebih dari 100 roket.
"Dalam satu serangan di dekat desa perbatasan Manara, satu tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) terluka sedang dan seorang tentara lainnya terluka ringan," kata militer Zionis.
Pemerintah Israel marah atas serangan besar Hizbullah tersebut berjanji akan merespons dengan kekuatan.
“Israel akan merespons dengan kekuatan terhadap semua agresi Hizbullah,” kata juru bicara pemerintah David Mencer dalam konferensi pers.
“Baik melalui upaya diplomatik atau lainnya, Israel akan memulihkan keamanan di perbatasan utara kami,” lanjut dia, seperti dikutip AFP, Jumat (14/6/2024).
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
Ke-15 situs militer Israel yang diserang berada di wilayah utara negara Yahudi tersebut dan dan Dataran Tinggi Golan—wilayah Suriah yang diduduki rezim Zionis.
Hizbullah mengatakan serangan tersebut dilakukan untuk mendukung ketabahan rakyat Palestina di Gaza dan sebagai respons atas terbunuhnya tiga milisi Hizbullah, termasuk seorang komandan lapangan senior pada Selasa malam dalam serangan di Lebanon selatan.
Serangan terhadap 15 situs militer Israel merupakan salah satu serangan terbesar sejak kedua belah pihak mulai saling baku tembak pada 8 Oktober 2023 setelah perang Israel-Hamas pecah di Jalur Gaza.
Sehari sebelumnya, Hizbullah mengeklaim telah menembakkan lebih dari 200 roket.
Militer Israel mengeklaim hanya 40 roket yang ditembakkan ke arah utara. Namun, laporan Channel 14 melaporkan bahwa sistem deteksi telah mendeteksi serangan lebih dari 100 roket.
"Dalam satu serangan di dekat desa perbatasan Manara, satu tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) terluka sedang dan seorang tentara lainnya terluka ringan," kata militer Zionis.
Pemerintah Israel marah atas serangan besar Hizbullah tersebut berjanji akan merespons dengan kekuatan.
“Israel akan merespons dengan kekuatan terhadap semua agresi Hizbullah,” kata juru bicara pemerintah David Mencer dalam konferensi pers.
“Baik melalui upaya diplomatik atau lainnya, Israel akan memulihkan keamanan di perbatasan utara kami,” lanjut dia, seperti dikutip AFP, Jumat (14/6/2024).
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(mas)
tulis komentar anda