Balas Kematian Komandan Hizbullah, Lebih dari 100 Rudal Ditembakkan ke Israel
Rabu, 12 Juni 2024 - 14:27 WIB
GAZA - Setidaknya 100 roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara dalam serangan pada Rabu (12/6/2024). Ini menandai salah satu serangan terbesar yang dilakukan Hizbullah di tengah perang.
Melansir Times of Israel, rentetan serangan tersebut membuat kota Tiberias menjadi sasaran untuk pertama kalinya selama perang ini.
Serangan roket besar-besaran tersebut diyakini merupakan respons kelompok pejuang Hizbullah atas terbunuhnya seorang komandan tertinggi dalam serangan.
Tentara Pertahanan Israel (IDF) melaporkan, beberapa roket memicu kebakaran. Sebagian roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon melintasi perbatasan ke Israel utara.
Dikatakan beberapa roket berhasil dicegat oleh pertahanan udara, sementara roket lainnya terkena dampak di beberapa lokasi.
"Akibat hantaman roket tersebut, beberapa kebakaran terjadi," ungkap IDF. Namun, tidak ada laporan korban luka atau kerusakan besar.
Sirene roket terdengar di seluruh Israel utara, beberapa jam setelah dugaan serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior Hizbullah.
Sirene berbunyi di kota Safed, Rosh Pina, dan Tiberias, serta banyak kota lain di Galilea. Rekaman yang diposting ke media sosial menunjukkan Iron Dome mencegat banyak roket di area tersebut.
Sementara itu, seorang komandan senior Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pada hari Selasa adalah korban paling senior dari kelompok tersebut sejak perang pecah dengan Israel pada bulan Oktober.
Melansir Reuters, serangan udara menghantam Taleb Abdallah, juga dikenal sebagai Abu Taleb, di kota Jouaiya, menewaskan dia dan tiga orang lainnya. Sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa mereka kemungkinan menjadi sasaran dalam pertemuan tersebut.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Abdallah adalah komandan Hizbullah untuk wilayah tengah perbatasan selatan Lebanon dan merupakan senior dari Wissam al-Tawil – komandan tingkat tinggi Hizbullah lainnya yang terbunuh pada bulan Januari.
Melansir Times of Israel, rentetan serangan tersebut membuat kota Tiberias menjadi sasaran untuk pertama kalinya selama perang ini.
Serangan roket besar-besaran tersebut diyakini merupakan respons kelompok pejuang Hizbullah atas terbunuhnya seorang komandan tertinggi dalam serangan.
Tentara Pertahanan Israel (IDF) melaporkan, beberapa roket memicu kebakaran. Sebagian roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon melintasi perbatasan ke Israel utara.
Dikatakan beberapa roket berhasil dicegat oleh pertahanan udara, sementara roket lainnya terkena dampak di beberapa lokasi.
"Akibat hantaman roket tersebut, beberapa kebakaran terjadi," ungkap IDF. Namun, tidak ada laporan korban luka atau kerusakan besar.
Sirene roket terdengar di seluruh Israel utara, beberapa jam setelah dugaan serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior Hizbullah.
Sirene berbunyi di kota Safed, Rosh Pina, dan Tiberias, serta banyak kota lain di Galilea. Rekaman yang diposting ke media sosial menunjukkan Iron Dome mencegat banyak roket di area tersebut.
Sementara itu, seorang komandan senior Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pada hari Selasa adalah korban paling senior dari kelompok tersebut sejak perang pecah dengan Israel pada bulan Oktober.
Melansir Reuters, serangan udara menghantam Taleb Abdallah, juga dikenal sebagai Abu Taleb, di kota Jouaiya, menewaskan dia dan tiga orang lainnya. Sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa mereka kemungkinan menjadi sasaran dalam pertemuan tersebut.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Abdallah adalah komandan Hizbullah untuk wilayah tengah perbatasan selatan Lebanon dan merupakan senior dari Wissam al-Tawil – komandan tingkat tinggi Hizbullah lainnya yang terbunuh pada bulan Januari.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda