Ukraina Serang Sistem Rudal Canggih S-400 Rusia usai Hantam Jet Tempur Siluman Su-57
Selasa, 11 Juni 2024 - 07:20 WIB
KYIV - Militer Ukraina mengatakan pihaknya telah merusak tiga sistem pertahanan rudal Rusia, termasuk S-400,semalam dalam serangan misil di semenanjung Crimea.
Serangan ini hanya berselang sehari setelah serangan drone Kyiv menghantam jet tempur siluman Su-57 Moskow di sebuah lapangan terbang di Rusia pada Sabtu pekan lalu.
Staf Umum Ukraina mengatakan serangan rudal pada hari Senin berhasil menghantam sistem rudal canggih S-400 di Dzhankoi dan dua sistem S-300 di dekat Yevpatoriya dan Chornomorske. "Yang mengakibatkan kerugian signifikan bagi pertahanan udara Rusia," kata Staf Umum Ukraina, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/6/2024).
Pernyataan tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Belum ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia. Namun, saluran Telegram lokal melaporkan terjadinya ledakan di dekat Dzhankoi dan Yevpatoriya.
Militer Ukraina mengatakan serangannya mematikan radar sistem pertahanan rudal Rusia dan meledakkan amunisi di wilayah tersebut.
“Tidak ada satupun rudal kami yang dapat dicegat oleh pertahanan udara musuh yang ‘sangat efektif’,” kata Staf Umum Ukraina melalui akun Telegram-nya.
Rusia telah berulang kali menembakkan rudal balistik ke Ukraina selatan dari semenanjung Crimea yang dikuasai Moskow sejak 2014.
Selama dua tahun terakhir invasi besar-besaran Rusia, Ukraina telah melakukan beberapa serangan udara dan laut terhadap sasaran-sasaran Rusia di semenanjung tersebut dan menyebabkan kerusakan signifikan pada armada Moskow di Laut Hitam.
Ukraina mengatakan pihaknya merusak dua feri di sana pada 30 Mei dan menghentikan operasi mereka antara semenanjung tersebut dan daratan Rusia.
Kapal-kapal tersebut digunakan sebagai cadangan untuk jembatan sepanjang 18 km buatan Rusia yang sebelumnya juga pernah diserang oleh Ukraina.
Sebelumnya, pada hari Minggu, Intelijen Militer Ukraina (GUR) mengumumkan bahwa serangan drone pasukan Kyiv pada hari Sabtu sukses menghantam jet tempur siluman Su-57 di dalam wilayah Rusia.
“Pada tanggal 8 Juni 2024, sebuah jet tempur multiguna Su-57 milik negara agresor diserang di lapangan terbang Akhtubinsk di wilayah Astrakhan, Rusia, 589 kilometer dari garis kontak,” kata GUR.
“Kekalahan Su-57 adalah kasus pertama dalam sejarah,” imbuh GUR.
Militer Rusia memilih bungkam atas pengumuman GUR tersebut. Namun, blogger militer terkemuka Rusia; fighterbomber, membenarkan bahwa jet tempur Su-57 rusak usai diserang drone Ukraina.
Serangan ini hanya berselang sehari setelah serangan drone Kyiv menghantam jet tempur siluman Su-57 Moskow di sebuah lapangan terbang di Rusia pada Sabtu pekan lalu.
Staf Umum Ukraina mengatakan serangan rudal pada hari Senin berhasil menghantam sistem rudal canggih S-400 di Dzhankoi dan dua sistem S-300 di dekat Yevpatoriya dan Chornomorske. "Yang mengakibatkan kerugian signifikan bagi pertahanan udara Rusia," kata Staf Umum Ukraina, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/6/2024).
Pernyataan tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Belum ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia. Namun, saluran Telegram lokal melaporkan terjadinya ledakan di dekat Dzhankoi dan Yevpatoriya.
Militer Ukraina mengatakan serangannya mematikan radar sistem pertahanan rudal Rusia dan meledakkan amunisi di wilayah tersebut.
“Tidak ada satupun rudal kami yang dapat dicegat oleh pertahanan udara musuh yang ‘sangat efektif’,” kata Staf Umum Ukraina melalui akun Telegram-nya.
Rusia telah berulang kali menembakkan rudal balistik ke Ukraina selatan dari semenanjung Crimea yang dikuasai Moskow sejak 2014.
Selama dua tahun terakhir invasi besar-besaran Rusia, Ukraina telah melakukan beberapa serangan udara dan laut terhadap sasaran-sasaran Rusia di semenanjung tersebut dan menyebabkan kerusakan signifikan pada armada Moskow di Laut Hitam.
Ukraina mengatakan pihaknya merusak dua feri di sana pada 30 Mei dan menghentikan operasi mereka antara semenanjung tersebut dan daratan Rusia.
Kapal-kapal tersebut digunakan sebagai cadangan untuk jembatan sepanjang 18 km buatan Rusia yang sebelumnya juga pernah diserang oleh Ukraina.
Sebelumnya, pada hari Minggu, Intelijen Militer Ukraina (GUR) mengumumkan bahwa serangan drone pasukan Kyiv pada hari Sabtu sukses menghantam jet tempur siluman Su-57 di dalam wilayah Rusia.
“Pada tanggal 8 Juni 2024, sebuah jet tempur multiguna Su-57 milik negara agresor diserang di lapangan terbang Akhtubinsk di wilayah Astrakhan, Rusia, 589 kilometer dari garis kontak,” kata GUR.
“Kekalahan Su-57 adalah kasus pertama dalam sejarah,” imbuh GUR.
Militer Rusia memilih bungkam atas pengumuman GUR tersebut. Namun, blogger militer terkemuka Rusia; fighterbomber, membenarkan bahwa jet tempur Su-57 rusak usai diserang drone Ukraina.
(mas)
tulis komentar anda