Kampanye Pemilu Presiden Iran Dimulai, Siapa Kandidat Paling Kuat?

Senin, 10 Juni 2024 - 21:40 WIB
Kandidat paling menonjol tetap Mohammed Bagher Qalibaf, 62, mantan walikota Teheran yang memiliki hubungan dekat dengan paramiliter Garda Revolusi negara itu. Namun, banyak yang ingat bahwa Qalibaf, sebagai mantan jenderal Garda Revolusi, adalah bagian dari tindakan keras terhadap mahasiswa Iran pada tahun 1999. Dia juga dilaporkan memerintahkan tembakan tajam untuk digunakan terhadap mahasiswa pada tahun 2003 ketika menjabat sebagai kepala polisi negara tersebut.

Qalibaf gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2005 dan 2013. Dia mengundurkan diri dari kampanye presiden tahun 2017 untuk mendukung Raisi dalam pencalonan presiden pertamanya yang gagal. Raisi memenangkan pemilu tahun 2021, yang memiliki jumlah pemilih terendah yang pernah ada dalam pemilihan presiden di Iran, setelah semua lawan besarnya didiskualifikasi.

Khamenei menyampaikan pidatonya pekan lalu menyinggung kualitas yang disoroti oleh para pendukung Qalibaf sebagai sinyal yang berpotensi menandakan dukungan pemimpin tertinggi terhadap pemimpin tertinggi tersebut.

Namun peran Qalibaf dalam tindakan keras ini mungkin dipandang berbeda setelah bertahun-tahun kerusuhan yang melanda Iran, baik karena perekonomian negara tersebut yang melemah maupun protes massal yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini pada tahun 2022, seorang wanita muda yang meninggal setelah ditangkap karena diduga tidak mengenakan jilbab. , atau hijab, sesuai keinginan aparat keamanan.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More