China Kesal Dijadikan Alasan AS Mengerahkan Senjata Nuklir Lebih Banyak

Minggu, 09 Juni 2024 - 08:46 WIB
Pernyataan Kedutaan BesarChina mengatakan, “AS berpegang teguh pada kebijakan nuklir sekali pakai, merancang strategi pencegahan nuklir terhadap negara lain, dan telah berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan triad nuklirnya.”

“Mereka telah menarik diri dari perjanjian dan organisasi mengenai pengendalian senjata, memperkuat aliansi nuklir NATO dan memperluas kerja sama dengan sekutu mengenai teknologi militer canggih,” imbuh pernyataan Kedutaan China.

Komentar Beijing muncul di tengah kekhawatiran mengenai peringatan potensi perang nuklir terhadap Barat yang dikeluarkan oleh sekutu China; Rusia, sejak dimulainya invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina.

Kremlin dan para propagandisnya telah melancarkan ancaman-ancaman keras yang menekankan kemampuan senjata nuklir Rusia. Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan latihan senjata nuklir sedang dilakukan sebagai respons terhadap ancaman yang katanya ditimbulkan oleh Barat.

Pekan lalu, Duta Besar Rusia untuk Denmark, Vladimir Barbin, memperingatkan anggota NATO tersebut untuk tidak meremehkan ancaman perang nuklir.

AS menerapkan batasan 1.550 hulu ledak nuklir strategis yang ditetapkan dalam perjanjian New START tahun 2010 dengan Rusia. Moskow mengatakan pihaknya telah menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian tersebut sebagai tanggapan atas dukungan Washington terhadap Ukraina.

Departemen Luar Negeri AS menyebut tindakan Moskow tidak bertanggung jawab dan melanggar hukum.

AS memperkirakan China memiliki 500 hulu ledak nuklir yang beroperasi dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030 meskipun Beijing belum menanggapi proposal pengurangan risiko senjata nuklir Washington, menurut laporan Reuters bulan lalu.
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More