Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei: Israel Menuju Kehancuran
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memuji serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. Menurutnya, rezim Zionis sedang menuju kehancuran.
Khamenei (85) berbicara di sebuah acara untuk memperingati 35 tahun meninggalnya Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam yang menggantikan pemerintahan monarki Iran yang didukung Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan serangan 7 Oktober oleh kelompok Hamas merupakan pukulan telak bagi rezim Zionis. "Dan menempatkan Israel di jalur yang hanya akan berakhir dengan kehancurannya," katanya, seperti dikutip AFP, Selasa (4/6/2024).
Sejak revolusi tahun 1979, Iran—negara mayoritas Muslim Syiah—telah muncul sebagai musuh bebuyutan Israel dan sekutu Barat negara tersebut; Amerika Serikat dan Inggris.
Iran berada di bawah sanksi internasional atas program nuklirnya yang disengketakan, yang menurut mereka bertujuan untuk tujuan sipil.
Meskipun Israel dan Iran telah lama melakukan perang bayangan berupa pembunuhan dan sabotase, sekutu bersenjata Iran di Timur Tengah telah membentuk apa yang disebut aliansi “Poros Perlawanan”.
Ketika perang Gaza berkecamuk, Iran dan Israel berada di ambang perang pada pertengahan April ketika Teheran meluncurkan rentetan roket dan rudal ke Israel, yang sebagian besar berhasil dicegat.
Iran mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya serangan Hamas pada 7 Oktober, namun memujinya sejak saat itu.
"Serangan itu terjadi pada saat yang tepat dan menghancurkan konspirasi internasional yang besar di Timur Tengah,” katanya, yang kemungkinan merujuk pada langkah pimpinan AS untuk menengahi hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab.
Khamenei (85) berbicara di sebuah acara untuk memperingati 35 tahun meninggalnya Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam yang menggantikan pemerintahan monarki Iran yang didukung Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan serangan 7 Oktober oleh kelompok Hamas merupakan pukulan telak bagi rezim Zionis. "Dan menempatkan Israel di jalur yang hanya akan berakhir dengan kehancurannya," katanya, seperti dikutip AFP, Selasa (4/6/2024).
Sejak revolusi tahun 1979, Iran—negara mayoritas Muslim Syiah—telah muncul sebagai musuh bebuyutan Israel dan sekutu Barat negara tersebut; Amerika Serikat dan Inggris.
Iran berada di bawah sanksi internasional atas program nuklirnya yang disengketakan, yang menurut mereka bertujuan untuk tujuan sipil.
Meskipun Israel dan Iran telah lama melakukan perang bayangan berupa pembunuhan dan sabotase, sekutu bersenjata Iran di Timur Tengah telah membentuk apa yang disebut aliansi “Poros Perlawanan”.
Ketika perang Gaza berkecamuk, Iran dan Israel berada di ambang perang pada pertengahan April ketika Teheran meluncurkan rentetan roket dan rudal ke Israel, yang sebagian besar berhasil dicegat.
Iran mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya serangan Hamas pada 7 Oktober, namun memujinya sejak saat itu.
"Serangan itu terjadi pada saat yang tepat dan menghancurkan konspirasi internasional yang besar di Timur Tengah,” katanya, yang kemungkinan merujuk pada langkah pimpinan AS untuk menengahi hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab.