Panglima Militer Inggris: Putin Tak Ingin Perang Nuklir Lawan NATO
Selasa, 04 Juni 2024 - 07:21 WIB
LONDON - Panglima Militer Inggris Laksamana Tony Radakin meyakini konflik Rusia-Ukraina sekarang ini tidak akan memicu Perang Dunia III.
Menurutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menginginkan perang dengan NATO, termasuk perang nuklir, karena aliansi tersebut terlalu kuat dan kelebihan senjata.
Kepala Staf Pertahanan Inggris itu menyampaikan pandangannya selama wawancara dengan Sky News yang disiarkan pada Senin (3/6/2024).
Wawancara itu sebenarnya direkam pada peringatan 80 tahun pendaratan Sekutu tahun 1944 di Normandia, sehingga Radakin tidak mengetahui bahwa AS dan negara-negara anggota NATO lainnya baru-baru ini menyetujui Ukraina menggunakan senjata pasokan mereka untuk menyerang jauh di dalam wilayah Rusia.
“[Presiden Rusia Vladimir] Putin tidak ingin berperang dengan NATO. Putin tidak menginginkan perang nuklir. Dan kita mengalami kelebihan yang sangat besar karena kekuatan NATO,” kata Radakin kepada Sky News.
Namun, dia meremehkan pembicaraan tentang potensi konflik global yang akan terjadi.
“Kita harus sangat berhati-hati dalam membedakan antara ancaman yang sangat parah dan mendalam pada akhir tahun 1930-an dan bagaimana kita memasuki perang dunia, dan tidak menggunakan bahasa yang longgar bahwa kita sedang berada di titik puncak perang dunia sekarang,” jelas Radakin.
"Dunia kini menjadi lebih berbahaya. Tapi kita harus diyakinkan dengan semua yang kita miliki," imbuh dia.
Menurutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menginginkan perang dengan NATO, termasuk perang nuklir, karena aliansi tersebut terlalu kuat dan kelebihan senjata.
Kepala Staf Pertahanan Inggris itu menyampaikan pandangannya selama wawancara dengan Sky News yang disiarkan pada Senin (3/6/2024).
Wawancara itu sebenarnya direkam pada peringatan 80 tahun pendaratan Sekutu tahun 1944 di Normandia, sehingga Radakin tidak mengetahui bahwa AS dan negara-negara anggota NATO lainnya baru-baru ini menyetujui Ukraina menggunakan senjata pasokan mereka untuk menyerang jauh di dalam wilayah Rusia.
“[Presiden Rusia Vladimir] Putin tidak ingin berperang dengan NATO. Putin tidak menginginkan perang nuklir. Dan kita mengalami kelebihan yang sangat besar karena kekuatan NATO,” kata Radakin kepada Sky News.
Namun, dia meremehkan pembicaraan tentang potensi konflik global yang akan terjadi.
“Kita harus sangat berhati-hati dalam membedakan antara ancaman yang sangat parah dan mendalam pada akhir tahun 1930-an dan bagaimana kita memasuki perang dunia, dan tidak menggunakan bahasa yang longgar bahwa kita sedang berada di titik puncak perang dunia sekarang,” jelas Radakin.
"Dunia kini menjadi lebih berbahaya. Tapi kita harus diyakinkan dengan semua yang kita miliki," imbuh dia.
tulis komentar anda