Pertama di Dunia, Jet Tempur Siluman F-35 Belanda Resmi untuk Serangan Nuklir
Sabtu, 01 Juni 2024 - 14:03 WIB
“Belanda adalah salah satu sekutu NATO yang menyumbangkan Pesawat Berkemampuan Ganda untuk pencegahan nuklir NATO dan merupakan negara Eropa pertama yang melakukan transisi ke F-35 dalam konteks tersebut,” kata RNLAF dalam pengumumannya, seperti dikutip The War Zone.
Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren memberitahu Dewan Perwakilan Belanda tentang perkembangan tersebut.
“Transisi Belanda dari F-16 ke F-35 untuk peran nuklir di NATO telah dimulai beberapa tahun lalu,” lanjut RNLAF.
“Dalam beberapa tahun terakhir, F-35 menjalani proses pengujian dan sertifikasi komprehensif untuk peran nuklir Belanda. RNLAF sudah mulai menggunakan F-35 untuk tugas-tugas konvensional.”
“Transisi ini menegaskan kembali komitmen jangka panjang Belanda terhadap pencegahan nuklir aliansi,” imbuh pernyataan itu.
“Pencegahan nuklir NATO sangat penting bagi keamanan aliansi, dan juga bagi keamanan Belanda. Tujuan mendasar dari kemampuan nuklir NATO adalah untuk menjaga perdamaian, mencegah pemaksaan, dan mencegah agresi.”
Sekadar diketahui, selain F-35 bersenjata nuklir, Belanda juga memperluas kemampuan serangan konvensional jarak jauhnya.
Baru-baru ini, Belanda berencana untuk membeli rudal jelajah Tomahawk yang dipersenjatai secara konvensional untuk kapal selam kelas berikutnya, serta AGM-158B Joint Air-to-Surface Standoff Missile-Exended Range atau JASSM-ER untuk F-35, dan peluncur roket ganda PULS (Precise and Universal Launch System) buatan Israel.
Meskipun RNLAF mengonfirmasi bahwa Belanda adalah operator Eropa pertama yang mulai menggunakan F-35 untuk misi nuklir, status upaya Angkatan Udara Amerika Serikat dalam hal ini masih kurang jelas.
Secara keseluruhan, keterbukaan RNLAF dalam konteks ini sangat terlihat, terutama setelah bertahun-tahun misi nuklir NATO di Eropa, melalui Pesawat Berkemampuan Ganda, hampir tidak dibicarakan oleh saluran resmi.
Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren memberitahu Dewan Perwakilan Belanda tentang perkembangan tersebut.
“Transisi Belanda dari F-16 ke F-35 untuk peran nuklir di NATO telah dimulai beberapa tahun lalu,” lanjut RNLAF.
“Dalam beberapa tahun terakhir, F-35 menjalani proses pengujian dan sertifikasi komprehensif untuk peran nuklir Belanda. RNLAF sudah mulai menggunakan F-35 untuk tugas-tugas konvensional.”
“Transisi ini menegaskan kembali komitmen jangka panjang Belanda terhadap pencegahan nuklir aliansi,” imbuh pernyataan itu.
“Pencegahan nuklir NATO sangat penting bagi keamanan aliansi, dan juga bagi keamanan Belanda. Tujuan mendasar dari kemampuan nuklir NATO adalah untuk menjaga perdamaian, mencegah pemaksaan, dan mencegah agresi.”
Sekadar diketahui, selain F-35 bersenjata nuklir, Belanda juga memperluas kemampuan serangan konvensional jarak jauhnya.
Baru-baru ini, Belanda berencana untuk membeli rudal jelajah Tomahawk yang dipersenjatai secara konvensional untuk kapal selam kelas berikutnya, serta AGM-158B Joint Air-to-Surface Standoff Missile-Exended Range atau JASSM-ER untuk F-35, dan peluncur roket ganda PULS (Precise and Universal Launch System) buatan Israel.
Meskipun RNLAF mengonfirmasi bahwa Belanda adalah operator Eropa pertama yang mulai menggunakan F-35 untuk misi nuklir, status upaya Angkatan Udara Amerika Serikat dalam hal ini masih kurang jelas.
Secara keseluruhan, keterbukaan RNLAF dalam konteks ini sangat terlihat, terutama setelah bertahun-tahun misi nuklir NATO di Eropa, melalui Pesawat Berkemampuan Ganda, hampir tidak dibicarakan oleh saluran resmi.
tulis komentar anda