Massa Bakar Kedubes Israel di Meksiko, Marah atas Pembantaian di Rafah
Kamis, 30 Mei 2024 - 07:38 WIB
MEXICO CITY - Massa pro-Palestina telah membakar kompleks Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Mexico City, Meksiko, pada Rabu. Mereka marah atas pembantaian puluhan warga Palestina di Rafah oleh serangan udara brutal militer Zionis.
Ratusan demonstran berpartisipasi dalam aksi "Tindakan Mendesak untuk Rafah" dan menyuarakan kemarahan mereka di kompleks Kedubes Israel. Mereka kemudian membakar kompleks gedung diplomatik itu dengan lemparan bom molotov.
Mengutip laporan Russia Today, Kamis (30/5/2024), para pengunjuk rasa menyembunyikan identitas mereka dan melemparkan batu ke arah polisi antihuru-hara sebagai pembalasan atas tindakan keras mereka terhadap protes.
Bentrokan dengan pasukan penegak hukum terjadi ketika sekelompok demonstran berusaha membongkar penghalang yang menghalangi akses mereka ke misi diplomatik.
Ada laporan yang belum diverifikasi mengenai beberapa orang yang terluka dalam kekacauan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Meksiko pada hari Selasa mengajukan diri bergabung dengan Afrika Selatan dalam gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida di Gaza.
Protes besar juga terjadi di berbagai negara setelah serangan udara brutal Israel pada Minggu malam terhadap kamp pengungsi di Rafah—yang dianggap sebagai zona aman—yang menewaskan sedikitnya 50 orang.
Menyusul pengeboman mematikan tersebut, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada hari Minggu bahwa pasukan Israel akan melanjutkan operasi militernya di Rafah.
Ratusan demonstran berpartisipasi dalam aksi "Tindakan Mendesak untuk Rafah" dan menyuarakan kemarahan mereka di kompleks Kedubes Israel. Mereka kemudian membakar kompleks gedung diplomatik itu dengan lemparan bom molotov.
Mengutip laporan Russia Today, Kamis (30/5/2024), para pengunjuk rasa menyembunyikan identitas mereka dan melemparkan batu ke arah polisi antihuru-hara sebagai pembalasan atas tindakan keras mereka terhadap protes.
Bentrokan dengan pasukan penegak hukum terjadi ketika sekelompok demonstran berusaha membongkar penghalang yang menghalangi akses mereka ke misi diplomatik.
Ada laporan yang belum diverifikasi mengenai beberapa orang yang terluka dalam kekacauan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Meksiko pada hari Selasa mengajukan diri bergabung dengan Afrika Selatan dalam gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida di Gaza.
Protes besar juga terjadi di berbagai negara setelah serangan udara brutal Israel pada Minggu malam terhadap kamp pengungsi di Rafah—yang dianggap sebagai zona aman—yang menewaskan sedikitnya 50 orang.
Menyusul pengeboman mematikan tersebut, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada hari Minggu bahwa pasukan Israel akan melanjutkan operasi militernya di Rafah.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda