Cucu Nelson Mandela Tegaskan Genosida Israel di Palestina telah Berlangsung 76 Tahun
Selasa, 28 Mei 2024 - 14:01 WIB
JENEWA - Nkosi Zwelivelile Mandela, cucu pahlawan anti-apartheid dan negarawan Afrika Selatan Nelson Mandela, menegaskan “genosida, pembersihan etnis, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan” oleh Israel di Palestina telah berlangsung selama 76 tahun.
Itu artinya, genosida Israel tidak dimulai sejak 7 Oktober 2024 setelah Hamas menyerang wilayah rezim penjajah Zionis tersebut.
“Perang tidak terjadi sejak tanggal 7 Oktober, kita harus jelas faktanya. Genosida, kejahatan perang pembersihan etnis, dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah berlangsung selama 76 tahun terakhir sejak tahun 1948,” tegas Nkosi Zwelivelile Mandela, anggota Majelis Nasional Afrika Selatan itu dalam wawancara dengan Anadolu di Jenewa.
Mandela menambahkan lebih dari 531 desa telah dibumihanguskan oleh “entitas penyerangan Zionis.”
“Jadi kita tidak akan pernah ingin mengurangi konflik yang terjadi pada tanggal 7 Oktober ini. Mereka yang terus melanggengkan propaganda dan kebohongan itu akan dihadapkan pada fakta yang kita miliki,” tegas dia.
Menggarisbawahi bahwa telah terjadi lebih dari 20 pembantaian berbeda antara tahun 2006 hingga 2023 di Gaza saja, dia mengatakan lebih banyak lagi pembantaian yang dilakukan di wilayah pendudukan di Tepi Barat.
“Kita mengutuk keras kenyataan bahwa orang-orang selalu ingin berbicara tentang konflik ini seolah-olah konflik ini dimulai pada tanggal 7 Oktober,” ungkap dia.
Dia mengkritik pemerintah di berbagai negara yang tidak “menyuarakan suara massa”. Cucu pahlawan anti-apartheid itu mengatakan masyarakat di setiap kota besar di seluruh dunia semakin banyak yang mendukung perjuangan Palestina.
Itu artinya, genosida Israel tidak dimulai sejak 7 Oktober 2024 setelah Hamas menyerang wilayah rezim penjajah Zionis tersebut.
“Perang tidak terjadi sejak tanggal 7 Oktober, kita harus jelas faktanya. Genosida, kejahatan perang pembersihan etnis, dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah berlangsung selama 76 tahun terakhir sejak tahun 1948,” tegas Nkosi Zwelivelile Mandela, anggota Majelis Nasional Afrika Selatan itu dalam wawancara dengan Anadolu di Jenewa.
Mandela menambahkan lebih dari 531 desa telah dibumihanguskan oleh “entitas penyerangan Zionis.”
“Jadi kita tidak akan pernah ingin mengurangi konflik yang terjadi pada tanggal 7 Oktober ini. Mereka yang terus melanggengkan propaganda dan kebohongan itu akan dihadapkan pada fakta yang kita miliki,” tegas dia.
Menggarisbawahi bahwa telah terjadi lebih dari 20 pembantaian berbeda antara tahun 2006 hingga 2023 di Gaza saja, dia mengatakan lebih banyak lagi pembantaian yang dilakukan di wilayah pendudukan di Tepi Barat.
“Kita mengutuk keras kenyataan bahwa orang-orang selalu ingin berbicara tentang konflik ini seolah-olah konflik ini dimulai pada tanggal 7 Oktober,” ungkap dia.
Dia mengkritik pemerintah di berbagai negara yang tidak “menyuarakan suara massa”. Cucu pahlawan anti-apartheid itu mengatakan masyarakat di setiap kota besar di seluruh dunia semakin banyak yang mendukung perjuangan Palestina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda