Apa Dampak setelah 3 Negara Eropa Mengakui Kemerdekaan Palestina? Ada 4 Akibat
Selasa, 28 Mei 2024 - 11:45 WIB
Dukungan yang diberikan Irlandia, Norwegia, dan Spanyol, juga membuat Israel menarik duta besarnya dari tiga negara tersebut.
Dalam tindakan provokatif, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur sembari mengatakan di kompleks Masjid Al Aqsa bahwa, “Kami bahkan tidak akan mengizinkan pernyataan tentang negara Palestina,”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya menolak usulan kemerdekaan Palestina. Lebih parah lagi, Israel justru menambah jumlah permukiman ilegal Yahudi di tanah Palestina.
Dilansir dari Al Jazeera, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan dia akan berhenti memberikan dana pajak kepada Otoritas Palestina (PA). Dana pajak itu dikumpulkan Israel dan seharusnya diberikan pada Otoritas Palestina.
Sebelumnya, orang-orang Israel yang tinggal secara ilegal di Tepi Barat diharuskan membayar pajak ke Otoritas Palestina. Kini hukum tersebut diklaim akan dihapuskan.
Smotrich juga menuntut “tindakan hukuman”, termasuk membangun permukiman ilegal baru di Tepi Barat “untuk setiap negara yang secara sepihak mengakui negara Palestina”.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan pembatalan undang-undang pelepasan tahun 2005 yang telah menarik pemukim Israel dari beberapa permukiman di Tepi Barat.
Tindakan berani yang dilakukan Norwegia, Irlandia dan Spanyol ini akan memberikan tekanan pada negara-negara lain di Eropa, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman untuk mengikuti mereka dalam mendukung penentuan nasib negara Palestina, menurut laporan BBC.
Dalam tindakan provokatif, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur sembari mengatakan di kompleks Masjid Al Aqsa bahwa, “Kami bahkan tidak akan mengizinkan pernyataan tentang negara Palestina,”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya menolak usulan kemerdekaan Palestina. Lebih parah lagi, Israel justru menambah jumlah permukiman ilegal Yahudi di tanah Palestina.
2. Israel Lakukan Tindakan Kontroversial
Dilansir dari Al Jazeera, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan dia akan berhenti memberikan dana pajak kepada Otoritas Palestina (PA). Dana pajak itu dikumpulkan Israel dan seharusnya diberikan pada Otoritas Palestina.
Sebelumnya, orang-orang Israel yang tinggal secara ilegal di Tepi Barat diharuskan membayar pajak ke Otoritas Palestina. Kini hukum tersebut diklaim akan dihapuskan.
Smotrich juga menuntut “tindakan hukuman”, termasuk membangun permukiman ilegal baru di Tepi Barat “untuk setiap negara yang secara sepihak mengakui negara Palestina”.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan pembatalan undang-undang pelepasan tahun 2005 yang telah menarik pemukim Israel dari beberapa permukiman di Tepi Barat.
3. Membuat Negara Eropa Lain Berencana Mendukung Palestina
Tindakan berani yang dilakukan Norwegia, Irlandia dan Spanyol ini akan memberikan tekanan pada negara-negara lain di Eropa, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman untuk mengikuti mereka dalam mendukung penentuan nasib negara Palestina, menurut laporan BBC.
Lihat Juga :
tulis komentar anda