Deretan Pejuang Palestina yang Menyiapkan Serangan Besar sebagai Balasan atas Pembantaian di Kota Tenda Rafah
Senin, 27 Mei 2024 - 22:22 WIB
GAZA - Faksi Perlawanan Palestina menganggap Washington bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Rafah terhadap keluarga pengungsi yang tinggal di kota tenda.
Kelompok pejuang Palestina juga ingin menuntut balas atas kebiadaban Israel yang membunuh puluhan warga Palestina di kota tenda di Rafah. Mereka berjanji akan melancarkan serangan balasan kepada Israel.
Foto/Reuters
Dalam pernyataannya, Hamas meminta Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa kejahatan tersebut merupakan “tantangan terang-terangan, pengabaian, dan pembangkangan” terhadap keputusan Mahkamah Internasional yang menuntut mereka menghentikan agresi terhadap Rafah.
Hamas menegaskan bahwa pendudukan tidak akan melakukan pembantaian ini tanpa dukungan Amerika dan lampu hijau untuk menyerang Rafah, meskipun kota tersebut penuh dengan keluarga pengungsi.
Gerakan ini menuntut implementasi segera dan mendesak atas keputusan-keputusan ICJ dan tekanan untuk menghentikan pembantaian Israel dan pertumpahan darah warga sipil. Pernyataan tersebut menekankan bahwa komunitas internasional, PBB, dan semua pihak terkait harus bertindak segera untuk menghentikan genosida terhadap rakyat Palestina.
Kelompok pejuang Palestina juga ingin menuntut balas atas kebiadaban Israel yang membunuh puluhan warga Palestina di kota tenda di Rafah. Mereka berjanji akan melancarkan serangan balasan kepada Israel.
Hamas: Joe Biden Ikut Bertanggung Jawab
Foto/Reuters
Dalam pernyataannya, Hamas meminta Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa kejahatan tersebut merupakan “tantangan terang-terangan, pengabaian, dan pembangkangan” terhadap keputusan Mahkamah Internasional yang menuntut mereka menghentikan agresi terhadap Rafah.
Hamas menegaskan bahwa pendudukan tidak akan melakukan pembantaian ini tanpa dukungan Amerika dan lampu hijau untuk menyerang Rafah, meskipun kota tersebut penuh dengan keluarga pengungsi.
Gerakan ini menuntut implementasi segera dan mendesak atas keputusan-keputusan ICJ dan tekanan untuk menghentikan pembantaian Israel dan pertumpahan darah warga sipil. Pernyataan tersebut menekankan bahwa komunitas internasional, PBB, dan semua pihak terkait harus bertindak segera untuk menghentikan genosida terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga
tulis komentar anda