HUT ke-69 KAA, Suara Pemuda Afrika Bergema di Ethiopia
Selasa, 21 Mei 2024 - 08:47 WIB
ADDIS ABABA - Konektivitas antarbangsa Afrika dan Asia terus berkembang dengan baik yang dapat dilihat dalam bentuk kerja sama nyata di berbagai bidang.
Konektivitas tersebut terutama dilakukan dan melibatkan generasi muda, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
Namun kerja sama tersebut perlu ditingkatkan terutama dikaitkan dengan semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Bandung 18-24 April 1955.
Hal itu mengemuka dalam acara peringatan 69 tahun KAA yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI Addis Ababa bekerjasama dengan Universitas Harambee, Sabtu (18/5/2024) di kota Adama, 100 km selatan kota Addis Ababa, Ethiopia .
Forum yang dihadiri lebih 100 pemuda dan pejabat pemerintah setempat itu mengangkat tema “Listen to the Voice of Youth”.
Hadir sebagai pembicara adalah pejabat pemerintah, akademisi dan tokoh pemuda antara lain Mulugeta, Kepala Youth and Women Affairs; Yosef Abera, Eksekutif Direktur Youth Voice Ethiopia; Yenesew dari Unversitas Gondar; Dr Birku Reka dari Adama Science and Technology University; Dr Bekele Shibru dan Dr Habtamu dari Universitas Harambee serta Amina Enkushe, anggota Parlemen Ethiopia.
Foto/KBRI Addis Ababa
Dalam forum tersebut dibahas antara lain makna KAA 1955 bagi bangsa-bangsa Afrika dan Asia serta peta strategi dan harapan generasi muda Afrika, khususnya Ethiopia terhadap masa depan Afrika dan Asia.
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur dalam sambutannya antara lain menekankan pentingnya peranan generasi muda dalam memajukan hubungan dan kerja sama Asia dan Afrika.
“Dalam tiga tahun terakhir ini, KBRI Addis Ababa menyelenggarakan berbagai program bilateral yang banyak melibatkan generasi muda Indonesia dan Ethiopia,” kata Duta Besar Al Busyra Basnur.
Program tersebut antara lain Indonesia-Ethiopia Youth Exchange Program, Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs Forum, Listen to the Voice of Indonesian-Ethiopian Youth dan penerbitan 7 buku yang ditulis oleh akademisi dan generasi muda Indonesia dan Ethiopia.
Lihat Juga: Kadin dan Pemerintah Indonesia Berpeluang Raih Pendanaan Transisi Energi hingga Rumah Murah dari Inggris
Konektivitas tersebut terutama dilakukan dan melibatkan generasi muda, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
Namun kerja sama tersebut perlu ditingkatkan terutama dikaitkan dengan semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Bandung 18-24 April 1955.
Hal itu mengemuka dalam acara peringatan 69 tahun KAA yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI Addis Ababa bekerjasama dengan Universitas Harambee, Sabtu (18/5/2024) di kota Adama, 100 km selatan kota Addis Ababa, Ethiopia .
Forum yang dihadiri lebih 100 pemuda dan pejabat pemerintah setempat itu mengangkat tema “Listen to the Voice of Youth”.
Hadir sebagai pembicara adalah pejabat pemerintah, akademisi dan tokoh pemuda antara lain Mulugeta, Kepala Youth and Women Affairs; Yosef Abera, Eksekutif Direktur Youth Voice Ethiopia; Yenesew dari Unversitas Gondar; Dr Birku Reka dari Adama Science and Technology University; Dr Bekele Shibru dan Dr Habtamu dari Universitas Harambee serta Amina Enkushe, anggota Parlemen Ethiopia.
Foto/KBRI Addis Ababa
Dalam forum tersebut dibahas antara lain makna KAA 1955 bagi bangsa-bangsa Afrika dan Asia serta peta strategi dan harapan generasi muda Afrika, khususnya Ethiopia terhadap masa depan Afrika dan Asia.
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur dalam sambutannya antara lain menekankan pentingnya peranan generasi muda dalam memajukan hubungan dan kerja sama Asia dan Afrika.
“Dalam tiga tahun terakhir ini, KBRI Addis Ababa menyelenggarakan berbagai program bilateral yang banyak melibatkan generasi muda Indonesia dan Ethiopia,” kata Duta Besar Al Busyra Basnur.
Program tersebut antara lain Indonesia-Ethiopia Youth Exchange Program, Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs Forum, Listen to the Voice of Indonesian-Ethiopian Youth dan penerbitan 7 buku yang ditulis oleh akademisi dan generasi muda Indonesia dan Ethiopia.
Lihat Juga: Kadin dan Pemerintah Indonesia Berpeluang Raih Pendanaan Transisi Energi hingga Rumah Murah dari Inggris
(mas)
tulis komentar anda