Ini Penampakan Pria yang Tembaki PM Slovakia Robert Fico
Kamis, 16 Mei 2024 - 11:43 WIB
BRATISLAVA - Pria bersenjata yang menembak Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico adalah seorang penulis berusia 71 tahun. Tersangka telah ditahan setelah mencoba membunuh pemimpin dari negara NATO tersebut.
Media lokal mengidentifikasi tersangka sebagai Juraj Cintula, pendiri Klub Sastra DUHA (Pelangi).
PM Fico ditembak beberapa kali setelah rapat pemerintah di Handlova pada Rabu. Dia selamat setelah menjalani operasi akibat luka tembak yang sempat mengancam nyawanya.
Fico memang pemimpin dari negara NATO, namun dia dianggap sebagai kawan Moskow karena sikapnya yang netral atas perang Rusia-Ukraina.
Sikapnya itu pula yang membuatnya berseteru dengan para pemimpin Barat, termasuk para politisi di negaranya sendiri.
“Saya rasa saya bisa mengonfirmasi hal ini, ya,” kata Menteri Dalam Negeri Slovia Matus Sutaj Estok kepada wartawan ketika ditanya tentang laporan yang mengidentifikasi pria yang ditahan di lokasi penembakan di kota Handlova.
Foto yang beredar menunjukkan tersangka yang berambut abu-abu terlihat diborgol di tanah tepat setelah Fico ditembak beberapa kali.
Tersangka diketahui merupakan warga asal kota Levice.
Laporan media lokal juga menyebutkan bahwa Cintula telah menulis tiga koleksi puisi dan merupakan anggota resmi Asosiasi Penulis Slovakia.
Asosiasi tersebut mengonfirmasi di Facebook bahwa pria tersebut telah menjadi anggota sejak tahun 2015, dan menambahkan bahwa jika identitasnya sebagai tersangka penembak terkonfirmasi, maka keanggotaan orang tercela ini akan segera dibatalkan.
Putra tersangka mengatakan kepada situs berita Slovakia; aktuality.sk: "Sama sekali tidak tahu apa yang dipikirkan ayah, apa yang dia rencanakan, dan mengapa hal itu terjadi."
Dia mengatakan ayahnya adalah pemilik senjata yang terdaftar secara sah.
Ketika ditanya apakah ayahnya merasakan kebencian terhadap Fico, dia berkata: "Saya akan memberi tahu Anda ini: dia tidak memilihnya [PM Fico]. Hanya itu yang bisa saya katakan tentang hal itu."
Vlasta Kollarova, kepala perpustakaan setempat di kampung halaman tersangka mengatakan kepada harian Dennik N: "Dia memberontak ketika masih muda, tapi tidak agresif".
Beberapa pernyataan politik dari pria tersebut dapat ditemukan di media sosial.
“Dunia ini penuh dengan kekerasan dan senjata. Orang-orang tampaknya menjadi gila,” katanya dalam video delapan tahun lalu yang diunggah secara online.
Dalam video tersebut, dia juga berbicara tentang keprihatinannya terhadap imigrasi dan “kebencian dan ekstremisme” dan mengatakan pemerintah-pemerintah Eropa tidak mempunyai alternatif terhadap kekacauan tersebut.
Dia juga mengatakan dalam video tersebut bahwa dia telah mendirikan "Gerakan Melawan Kekerasan" di Levice.
Media lokal mengidentifikasi tersangka sebagai Juraj Cintula, pendiri Klub Sastra DUHA (Pelangi).
PM Fico ditembak beberapa kali setelah rapat pemerintah di Handlova pada Rabu. Dia selamat setelah menjalani operasi akibat luka tembak yang sempat mengancam nyawanya.
Fico memang pemimpin dari negara NATO, namun dia dianggap sebagai kawan Moskow karena sikapnya yang netral atas perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga
Sikapnya itu pula yang membuatnya berseteru dengan para pemimpin Barat, termasuk para politisi di negaranya sendiri.
“Saya rasa saya bisa mengonfirmasi hal ini, ya,” kata Menteri Dalam Negeri Slovia Matus Sutaj Estok kepada wartawan ketika ditanya tentang laporan yang mengidentifikasi pria yang ditahan di lokasi penembakan di kota Handlova.
Foto yang beredar menunjukkan tersangka yang berambut abu-abu terlihat diborgol di tanah tepat setelah Fico ditembak beberapa kali.
Tersangka diketahui merupakan warga asal kota Levice.
Laporan media lokal juga menyebutkan bahwa Cintula telah menulis tiga koleksi puisi dan merupakan anggota resmi Asosiasi Penulis Slovakia.
Asosiasi tersebut mengonfirmasi di Facebook bahwa pria tersebut telah menjadi anggota sejak tahun 2015, dan menambahkan bahwa jika identitasnya sebagai tersangka penembak terkonfirmasi, maka keanggotaan orang tercela ini akan segera dibatalkan.
Putra tersangka mengatakan kepada situs berita Slovakia; aktuality.sk: "Sama sekali tidak tahu apa yang dipikirkan ayah, apa yang dia rencanakan, dan mengapa hal itu terjadi."
Dia mengatakan ayahnya adalah pemilik senjata yang terdaftar secara sah.
Ketika ditanya apakah ayahnya merasakan kebencian terhadap Fico, dia berkata: "Saya akan memberi tahu Anda ini: dia tidak memilihnya [PM Fico]. Hanya itu yang bisa saya katakan tentang hal itu."
Vlasta Kollarova, kepala perpustakaan setempat di kampung halaman tersangka mengatakan kepada harian Dennik N: "Dia memberontak ketika masih muda, tapi tidak agresif".
Beberapa pernyataan politik dari pria tersebut dapat ditemukan di media sosial.
“Dunia ini penuh dengan kekerasan dan senjata. Orang-orang tampaknya menjadi gila,” katanya dalam video delapan tahun lalu yang diunggah secara online.
Dalam video tersebut, dia juga berbicara tentang keprihatinannya terhadap imigrasi dan “kebencian dan ekstremisme” dan mengatakan pemerintah-pemerintah Eropa tidak mempunyai alternatif terhadap kekacauan tersebut.
Dia juga mengatakan dalam video tersebut bahwa dia telah mendirikan "Gerakan Melawan Kekerasan" di Levice.
(mas)
tulis komentar anda