4 Kontribusi Kim Ki-nam saat Jadi Kepala Propaganda Korea Utara
Rabu, 08 Mei 2024 - 16:06 WIB
PYONYANG - Kim Ki-nam, kepala propaganda yang melayani ketiga generasi pemimpin Korea Utara dan memperkuat legitimasi politik mereka, telah meninggal dunia, kata media resmi.
Kim Ki-nam meninggal pada hari Selasa dalam usia 94 tahun karena kegagalan beberapa organ, kantor berita resmi KCNA melaporkan.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengunjungi aula pemakaman pada hari Rabu untuk memberikan penghormatan “dengan kesedihan yang mendalam atas kehilangan seorang veteran revolusioner yang tetap setia tanpa batas” kepada negaranya sampai akhir.
Kim Jong-un akan memimpin komite pemakaman kenegaraan untuk Kim Ki-nam, yang akan dimakamkan pada hari Kamis.
Foto/AP
Kim Ki-nam dikreditkan sebagai dalang kultus dinasti keluarga Kim. Media pemerintah menggambarkannya sebagai “seorang veteran partai dan revolusi, seorang ahli teori bergengsi dan aktivis politik terkemuka”.
Keluarga penguasa Kim dihormati di Korea Utara sebagai “garis keturunan Paektu”, yang diambil dari nama gunung tertinggi di negara tersebut dan dianggap sebagai tempat kelahiran mendiang pemimpin Kim Jong-il.
Kim Ki-nam meninggal pada hari Selasa dalam usia 94 tahun karena kegagalan beberapa organ, kantor berita resmi KCNA melaporkan.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengunjungi aula pemakaman pada hari Rabu untuk memberikan penghormatan “dengan kesedihan yang mendalam atas kehilangan seorang veteran revolusioner yang tetap setia tanpa batas” kepada negaranya sampai akhir.
Kim Jong-un akan memimpin komite pemakaman kenegaraan untuk Kim Ki-nam, yang akan dimakamkan pada hari Kamis.
4 Kontribusi Kim Ki-nam saat Jadi Kepala Propaganda Korea Utara
1. Dalang Kultus Keluarga Kim
Foto/AP
Kim Ki-nam dikreditkan sebagai dalang kultus dinasti keluarga Kim. Media pemerintah menggambarkannya sebagai “seorang veteran partai dan revolusi, seorang ahli teori bergengsi dan aktivis politik terkemuka”.
Keluarga penguasa Kim dihormati di Korea Utara sebagai “garis keturunan Paektu”, yang diambil dari nama gunung tertinggi di negara tersebut dan dianggap sebagai tempat kelahiran mendiang pemimpin Kim Jong-il.
Lihat Juga :
tulis komentar anda