AS-China Adu Kuat, Dunia Berisiko Jadi Dua Blok
Selasa, 18 Agustus 2020 - 18:12 WIB
“Jika kita mengalami serangkaian kebangkrutan di tingkat nasional, kita mungkin akan bergerak ke lebih dari sekadar resesi, menjadi depresi dalam ekonomi global,” tuturnya.
“Dampaknya akan sangat menghancurkan bagi kami,” ia menambahkan.
Guterres mengatakan dia juga khawatir akan munculnya "nasionalisme vaksin", di mana negara-negara bersaing, bukan berkolaborasi, dalam perebutan vaksin. (Baca: Resolusi Perpanjang Embargo Senjata Iran Gagal, China: AS Perlu Bersikap Rasional )
“Entah kita semua akan bebas dari penyakit, atau tidak ada yang akan bebas,” ucapnya.
Di tengah semua tantangan mendesak ini, Guterres meminta negara-negara untuk menggandakan komitmen mereka memerangi perubahan iklim, menggunakan uang yang didedikasikan untuk pemulihan ekonomi pada program perubahan iklim yang akan merangsang ekonomi dan mengurangi emisi pada saat yang bersamaan. Jika dunia tidak berubah arah, katanya, suhu akan naik sebanyak 5 derajat Celcius pada akhir abad ini yang akan sangat menghancurkan kehidupan manusia di planet ini.
"Ini adalah kesempatan untuk menggunakan investasi besar-besaran ini untuk membangun kembali dengan lebih baik," tukasnya.
“Dampaknya akan sangat menghancurkan bagi kami,” ia menambahkan.
Guterres mengatakan dia juga khawatir akan munculnya "nasionalisme vaksin", di mana negara-negara bersaing, bukan berkolaborasi, dalam perebutan vaksin. (Baca: Resolusi Perpanjang Embargo Senjata Iran Gagal, China: AS Perlu Bersikap Rasional )
“Entah kita semua akan bebas dari penyakit, atau tidak ada yang akan bebas,” ucapnya.
Di tengah semua tantangan mendesak ini, Guterres meminta negara-negara untuk menggandakan komitmen mereka memerangi perubahan iklim, menggunakan uang yang didedikasikan untuk pemulihan ekonomi pada program perubahan iklim yang akan merangsang ekonomi dan mengurangi emisi pada saat yang bersamaan. Jika dunia tidak berubah arah, katanya, suhu akan naik sebanyak 5 derajat Celcius pada akhir abad ini yang akan sangat menghancurkan kehidupan manusia di planet ini.
"Ini adalah kesempatan untuk menggunakan investasi besar-besaran ini untuk membangun kembali dengan lebih baik," tukasnya.
(ber)
tulis komentar anda