Polisi Swedia Gagalkan Rencana Pembakaran Al-Quran di Daerah Imigran Muslim

Selasa, 18 Agustus 2020 - 17:54 WIB
Baik Paludan maupun Park tidak asing dengan kontroversi. Paludan, yang partainya nyaris tidak lolos dari ambang batas parlemen dalam pemilu 2019, telah selamat dari serangkaian serangan dan upaya pembunuhan atas pembakaran Al-Quran dan hidup di bawah perlindungan polisi. Dia telah menghadapi beberapa kontroversi hukum dan dihukum karena mengungkapkan pandangan rasis.

Tahun lalu, tindakan Paludan di pinggiran kota Kopenhagen memicu kerusuhan sipil dan kerusuhan serta menyebabkan puluhan penangkapan.

Dan Park telah berulang kali ditangkap, didenda, dan dipenjara karena ujaran kebencian atas karya seninya. Beberapa karya Park termasuk kolase yang menggambarkan seorang aktivis mahasiswa Afro-Swedia terkenal yang dirantai dengan teks "Budak Negro kami telah melarikan diri" dan menempatkan toples berlabel Zyklon B dan swastika di luar gedung sidang Yahudi di Malmo.

Meski berasal dari latar belakang sayap kiri, Park menegaskan bahwa karyanya bukan menampilkan rasisme atau kebencian, melainkan komentar sosial yang pedas tentang peristiwa terkini dan protes terhadap kebenaran politik di Swedia. Park menyebut dirinya orang yang percaya pada kebebasan berbicara dan pelawan yang selalu benar jika masyarakat pergi ke kiri, dan sebaliknya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More