Donorkan Sperma Sembarangan, 3 Pria dari Keluarga yang Sama Jadi Ayah Lebih dari 600 Anak

Minggu, 05 Mei 2024 - 10:14 WIB
Donorkan sperma sembarangan, 3 pria dari keluarga yang sama di Kanada menjadi ayah lebih dari 600 anak. Foto/CBC
QUEBEC - Tiga pria dari keluarga yang sama telah menjadi ayah 600 lebih anak setelah melakukan donasi sperma yang tidak diatur. Ini terjadi di Kanada.

Fenomena ini terungkap setelah diangkat dalam sebuah film dokumenter oleh Noovo Info.

Ketiganya, asal Quebec, telah menjadi donor sperma bagi para perempuan di seluruh provinsi di Kanada yang mencoba untuk hamil.



Mereka menawarkan sperma gratis melalui iklan Facebook, yang semua prosesnya tidak diatur oleh otoritas Health Canada.



Para wanita tersebut merespons tawaran tersebut dan terjadilah fenomena ini.

Noovo Info awalnya melaporkan dua pria dari keluarga yang sama memberikan sperma mereka, namun segera mengetahui bahwa ada lebih banyak cerita di baliknya.

"Kami mendapat banyak masukan dari banyak ibu, jadi kami menyadari ini adalah cerita yang lebih besar. Jadi, kami terus menyelidiki, dan kami menemukan donor sperma lain dari keluarga yang sama," kata pembawa berita Noovo Info, Marie-Christine Bergeron, seperti dikutip dari Mirror, Minggu (5/5/2024).

“Sekarang, ada lebih dari 600 anak dari ketiga pria ini dan ini benar-benar cerita yang tidak pernah berakhir.”

Film dokumenter berjudul "Pere 100 enfants" dibuat oleh jurnalis Marie-Christine Bergeron dan Maxime Landry.

Mereka berbicara kepada para ibu yang merasa ngeri mengetahui anak-anak mereka memiliki banyak saudara tiri.

Dua dari donor sperma juga membawa kelainan genetik langka yang mempengaruhi hati dan dapat diturunkan kepada anak-anaknya.

Fenomena di Kanada ini terungkap setelah seorang donor sperma serial asal Amerika Serikat (AS) Dylan Stone-Miller (32) berusaha untuk berhubungan dengan 96 anak yang dia ayahi saat kuliah.

Stone-Miller sedang menjalankan misi untuk bertemu dengan 96 anaknya yang telah lama hilang.

Dia melengkapi dirinya dengan spreadsheet yang berisi semua nama mereka dan ID bank sperma uniknya. Sejauh ini, Dylan sudah bertemu 25 orang di antaranya.

Ke-96 anak tersebut merupakan hasil donasi sperma Dylan yang dilakukannya demi biaya perkara saat dia tersandung masalah hukum.

Pria Georgia itu ditangkap karena minum minuman keras saat belajar psikologi di Negara Bagian Georgia. Orang tuanya tidak bersedia menanggung biaya pengacara sehingga dia beralih ke Xytex, yang merupakan bank sperma di Atlanta.

Dylan menjual spermanya seharga USD100 per piece selama enam tahun. Dia telah memberikan izin kepada bank sperma untuk memberikan informasi kontaknya kepada keturunannya, meskipun hanya setelah mereka berusia 18 tahun. Selama sekitar satu dekade, Dylan melupakan donor sperma dan melanjutkan hidupnya.

Segalanya berubah ketika Dylan menerima pesan sosial dari orang tua angkat salah satu anaknya. Meskipun sukses sebagai insinyur perangkat lunak—dan memiliki seorang putra—Dylan bertekad untuk menemukan semua anak-anaknya yang terasing, sehingga dia dapat menjadi bagian dari kehidupan mereka.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More