Rusia Tembak Jatuh 4 Rudal Canggih ATACMS Amerika yang Ditembakkan Ukraina
Minggu, 05 Mei 2024 - 07:41 WIB
MOSKOW - Sistem pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh empat rudal canggih ATACMS Amerika Serikat (AS) yang ditembakkan pasukan Ukraina ke Crimea pada Sabtu malam.
“Pasukan Kyiv berusaha melakukan serangan teroris terhadap semenanjung Rusia menggunakan Army Tactical Missile Systems (ATACMS) permukaan-ke-permukaan yang dipasok oleh Washington,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan yang diunggah di Telegram.
“Serangan itu berhasil dicegat,” lanjut kementerian tersebut, yang dilansir Russia Today, Minggu (5/5/2024).
Pada Selasa lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim bahwa enam proyektil ATACMS telah ditembak jatuh dalam satu hari, tanpa menyebutkan lokasi serangannya. Menurut kementerian tersebut, secara total, 15 rudal jarak jauh pasokan Amerika itu telah dicegat dalam tujuh hari terakhir.
Pada akhir April, para pejabat AS mengonfirmasi laporan media sebelumnya bahwa Pentagon diam-diam telah mengirimkan rudal jarak jauh dalam jumlah yang tidak ditentukan ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan senjata yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada pertengahan Maret.
Menurut laporan New York Times, tujuan AS memasok ATACMS ke Kyiv adalah untuk memberikan tekanan lebih besar pada Crimea dan memungkinkan pasukan Ukraina untuk menargetkan semenanjung itu dengan lebih efektif. Laporan itu mengutip seorang pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya.
Moskow mengatakan penyediaan rudal jarak jauh hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah bagi Kyiv.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa penggunaan ATACMS tidak akan berdampak pada hasil konflik, atau menghalangi Rusia mencapai tujuan keamanannya.
Pada hari Jumat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan bahwa setiap serangan Ukraina yang didukung Barat terhadap semenanjung Rusia, atau Jembatan Crimea yang menghubungkannya dengan Wilayah Krasnodar, akan memicu respons yang kuat.
“Saya ingin sekali lagi memperingatkan Washington, London, Brussels, bahwa setiap tindakan agresif terhadap Crimea tidak hanya akan gagal, tetapi juga akan mendapat pukulan balasan,” katanya dalam jumpa pers.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
“Pasukan Kyiv berusaha melakukan serangan teroris terhadap semenanjung Rusia menggunakan Army Tactical Missile Systems (ATACMS) permukaan-ke-permukaan yang dipasok oleh Washington,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan yang diunggah di Telegram.
“Serangan itu berhasil dicegat,” lanjut kementerian tersebut, yang dilansir Russia Today, Minggu (5/5/2024).
Pada Selasa lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim bahwa enam proyektil ATACMS telah ditembak jatuh dalam satu hari, tanpa menyebutkan lokasi serangannya. Menurut kementerian tersebut, secara total, 15 rudal jarak jauh pasokan Amerika itu telah dicegat dalam tujuh hari terakhir.
Pada akhir April, para pejabat AS mengonfirmasi laporan media sebelumnya bahwa Pentagon diam-diam telah mengirimkan rudal jarak jauh dalam jumlah yang tidak ditentukan ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan senjata yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada pertengahan Maret.
Menurut laporan New York Times, tujuan AS memasok ATACMS ke Kyiv adalah untuk memberikan tekanan lebih besar pada Crimea dan memungkinkan pasukan Ukraina untuk menargetkan semenanjung itu dengan lebih efektif. Laporan itu mengutip seorang pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya.
Moskow mengatakan penyediaan rudal jarak jauh hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah bagi Kyiv.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa penggunaan ATACMS tidak akan berdampak pada hasil konflik, atau menghalangi Rusia mencapai tujuan keamanannya.
Pada hari Jumat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan bahwa setiap serangan Ukraina yang didukung Barat terhadap semenanjung Rusia, atau Jembatan Crimea yang menghubungkannya dengan Wilayah Krasnodar, akan memicu respons yang kuat.
“Saya ingin sekali lagi memperingatkan Washington, London, Brussels, bahwa setiap tindakan agresif terhadap Crimea tidak hanya akan gagal, tetapi juga akan mendapat pukulan balasan,” katanya dalam jumpa pers.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(mas)
tulis komentar anda