AS dan Jepang Habiskan Rp48 Triliun Bikin Rudal Pencegat Senjata Hipersonik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 10:15 WIB
Proyek GPI muncul ketika AS tertinggal dari Rusia dan China dalam hal pengembangan senjata hipersonik, termasuk kendaraan dan rudal yang mampu melaju lebih cepat dari Mach 5, atau lima kali kecepatan suara.

Setelah AS mulai mengembangkan serangkaian pencegat rudal anti-balistik baru usai berakhirnya Perjanjian ABM pada tahun 2002, Rusia membatalkan rencana era tahun 1980-an untuk membuat senjata hipersonik yang dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan rudal balistik tradisional.

Senjata hipersonik pertama di dunia, Avangard, diperkenalkan kepada dunia pada tahun 2018, dan sejak itu Rusia telah meluncurkan dua senjata lainnya yakni rudal jelajah hipersonik Kinzhal dan rudal yang diluncurkan dari permukaan dan kapal selam, Zircon.

China juga memelopori pengembangan beberapa jenis senjata hipersonik sejalan dengan fokusnya pada rudal jarak jauh sebagai tandingan asimetris terhadap teknologi unggulan militer AS.

Perjanjian Rudal Anti-Balistik, yang ditandatangani AS dan Uni Soviet pada tahun 1972, runtuh pada Juni 2002 ketika Amerika secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.
(sya)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More